Selasa, 22 Juli, 2025

Kementerian PU Perkuat Infrastruktur Pengendali Banjir di Palu untuk Kurangi Risiko Banjir dan Tsunami

TAJUKNASIONAL.COM – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memperkuat infrastruktur pengendali banjir untuk mengurangi potensi risiko bencana banjir dan tsunami. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penanganan tiga sungai utama di Kota Palu, yang dilaksanakan sejak Agustus 2022.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan wilayah terhadap bencana, terutama bencana banjir. “Kami fokus pada pembangunan dan penguatan infrastruktur pengendali banjir yang terintegrasi, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perubahan iklim,” ujar Dody.

Bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada tahun 2018 menyebabkan kerusakan parah pada hilir Sungai Palu, yang merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Palu-Lariang. Selain itu, endapan sedimen yang menumpuk di gorong-gorong bawah landasan pacu Bandara Mutiara SIS Al-Jufri dan sepanjang aliran Sungai Ngia mengganggu fungsi infrastruktur bandara dan saluran irigasi. Akumulasi sedimen ini menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang pada tahun 2019.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu, Dedi Yudha Lesmana, menjelaskan bahwa penanganan terhadap tiga sungai ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat Palu. Proyek yang dimulai pada Agustus 2022 ini kini telah mencapai progres 81,14% dan diharapkan selesai pada tahun 2025.

Untuk Sungai Palu, penanganan meliputi pembangunan tanggul sungai sepanjang 376 meter di sisi kiri dan 368 meter di sisi kanan, serta tanggul pantai sepanjang 457 meter di sisi kiri dan 385 meter di sisi kanan. Selain itu, pengerukan sedimen sungai sepanjang 800 meter juga dilakukan untuk memperlancar aliran sungai.

Sementara itu, penanganan di Sungai Kawatuna meliputi pembangunan konsolidasi Dam sebanyak 2 unit dengan panjang masing-masing 40,5 meter dan tinggi 6 meter, 6 unit groundsill sepanjang 17,7 meter, serta pengaman erosi tebing sungai (revetment). Sedangkan di Sungai Ngia, dibangun 3 unit konsolidasi dengan panjang 25,5 meter untuk 1 unit dan 21 meter untuk 2 unit, serta groundsill untuk memperkecil kemiringan arus sungai.

Dedi Yudha Lesmana berharap bahwa penanganan tiga sungai ini akan memberikan perlindungan kepada masyarakat Palu dari bahaya banjir dan tsunami, dengan luas wilayah yang terlindungi mencapai 133,7 hektar. “Penanganan ini diharapkan dapat memitigasi potensi bencana dan memperkuat ketahanan infrastruktur di Palu,” tutup Dedi.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini