Wamen Diana juga menekankan pentingnya integrasi lintas sektor dalam pembangunan infrastruktur, serta kesiapan pemerintah daerah untuk melaksanakan perencanaan yang terintegrasi dan berkelanjutan. “Kami melihat pembangunan Gorontalo memiliki banyak potensi untuk menjadi kota mandiri. Kami sudah menyiapkan masterplan secara komprehensif, tinggal menunggu implementasi dari Pemprov. Sebab, pembangunan kota itu tidak hanya soal infrastruktur tapi juga ekonomi dan budaya yang harus diintegrasikan,” tambahnya.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Bupati Nias Ya’atulo Gulo dan Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, Wamen Diana menyampaikan komitmen serupa. Pertemuan ini membahas penguatan konektivitas jalan daerah, penyediaan air bersih dan air minum, serta pengembangan jaringan irigasi guna mendukung layanan dasar dan produktivitas masyarakat di kedua kabupaten tersebut.
“Usulan ruas jalan yang telah diajukan akan segera kami evaluasi dan tindaklanjuti dengan mempertimbangkan urgensi dan kesiapan dokumen pendukung dari pemerintah daerah,” jelas Wamen Diana.
Di sektor air minum, Kementerian PU siap memperkuat Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) serta mendukung pembangunan infrastruktur air lainnya di wilayah Nias dan Nias Barat. Wamen Diana juga menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam pemeliharaan infrastruktur agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan.
“Kami harap pemerintah daerah terus berperan aktif menjaga keberlanjutan pengelolaan dan pemeliharaan Pamsimas agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang oleh masyarakat. Kebermanfaatan infrastruktur yang telah dibangun adalah salah satu kunci untuk menurunkan ICOR kita,” tambahnya.
Selain itu, pembangunan jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier juga menjadi perhatian penting untuk meningkatkan indeks pertanaman dan mendukung target swasembada pangan nasional.
Dua pertemuan ini mempertegas peran Kementerian PU dalam mendukung pelaksanaan Program PU 608 serta pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan menjangkau wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan Indonesia Sentris.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI