TAJUKNASIONAL.COM – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) terus mendorong subsektor film, animasi, dan gim agar lebih mudah mendapat akses pembiayaan dari lembaga keuangan. Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, menegaskan pentingnya kolaborasi strategis agar potensi ekonomi kreatif bisa dioptimalkan melalui skema pendanaan yang tepat.
“Kami ingin subsektor film, animasi, dan gim mendapat pembiayaan yang lebih baik, karena potensi bisnis dari Intellectual Property (IP) sangat luas. Tidak hanya film, tapi bisa berkembang menjadi merchandise, novel, hingga produk turunan lain,” kata Teuku Riefky dalam kegiatan business matching di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Ia menuturkan, pertumbuhan industri perfilman Indonesia cukup menjanjikan dengan proyeksi kenaikan layar bioskop sebesar 6,13 persen per tahun hingga 2027. Sementara itu, lebih dari 185 studio animasi di berbagai kota kini menyerap sekitar 7.700 tenaga kerja. Di sisi lain, industri gim juga menunjukkan kontribusi besar, dengan nilai pasar domestik mencapai Rp30 triliun pada 2024 dan 148 juta gamer aktif di Indonesia.
Staf Ahli Menteri Bidang Pendanaan dan Pembiayaan, Restog Krisna Kusuma, menambahkan lembaga keuangan menjadi kunci dalam mendorong ekosistem pembiayaan industri kreatif. “Kami hadirkan OJK dan perbankan agar pegiat kreatif memahami aturan dan skema bisnis yang sesuai, sementara lembaga keuangan juga memahami karakter unik tiap subsektor,” jelasnya.
Acara ini menghadirkan tiga panel diskusi: film bersama produser Believe Celerina Judisari, animasi bersama CEO RUS Animation Roy Tok, dan gim bersama Ketua AGI Shafiq Husein. Lewat sinergi ini, Kementerian Ekraf optimistis ekraf menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI