Lebih lanjut, Pigai mengingatkan bahwa momentum Natal dan Tahun Baru tidak hanya berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, tetapi juga diiringi oleh meningkatnya mobilitas masyarakat dalam jumlah besar.
Kondisi tersebut memerlukan kesiapsiagaan ekstra dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, aparat keamanan, maupun masyarakat.
“Kita harap ada zero accident, zero intolerant,” katanya.
Dengan langkah antisipatif dan koordinasi lintas sektor, Pigai berharap perayaan Natal 2025 dapat menjadi contoh nyata kehidupan berbangsa yang menjunjung tinggi nilai toleransi, penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI



