Sabtu, 13 Desember, 2025

Indonesia–Tiongkok Perkuat Kerja Sama Industri dan Ekonomi Digital

TAJUKNASIONAL.COM Indonesia dan Tiongkok dinilai berada pada posisi strategis untuk menjadi motor pertumbuhan ekonomi Asia. Kolaborasi kedua negara diyakini mampu memperkuat integrasi ekonomi kawasan melalui penguatan sektor industri, digitalisasi, serta investasi teknologi masa depan. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam China–Indonesia Industrial Collaboration Conference 2025 di Jakarta, Kamis (4/12).

Airlangga menyatakan bahwa keunggulan sumber daya, stabilitas ekonomi, dan profil demografi Indonesia sangat potensial ketika dipadukan dengan kekuatan teknologi dan jaringan manufaktur Tiongkok.

“Kerja sama kita tidak hanya menghubungkan dua negara, tetapi juga dua ekosistem ekonomi yang saling melengkapi,” ujarnya.

Baca Juga: Menko Airlangga Tegaskan Komitmen Percepatan Transisi Energi Lewat JETP 2.0

Kinerja ekonomi Indonesia sampai Triwulan III-2025 menunjukkan ketahanan di tengah dinamika global. Pertumbuhan PDB mencapai 5,04% (yoy), lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara G20. Inflasi terkendali di 2,72% (yoy) pada November 2025, sementara neraca perdagangan mencatat surplus USD2,39 miliar pada Oktober 2025. Sektor manufaktur juga mengalami ekspansi kuat, tercermin dari PMI Manufaktur yang naik ke level 53,3.

Indikator keuangan turut menunjukkan optimisme. IHSG menembus 8.655 per 3 Desember 2025, nilai tukar Rupiah stabil di Rp16.624/USD, dan pertumbuhan kredit mencapai 7,36%. Konsumsi domestik menguat, terlihat dari Mandiri Spending Index 312,8 dan Indeks Keyakinan Konsumen 121,2.

Ekonomi digital menjadi pilar transformasi, didukung jaringan QRIS yang kini menghubungkan 57 juta konsumen dan 39 juta pelaku usaha, mayoritas UMKM. “Masa depan ASEAN adalah digital, dan Indonesia memimpinnya… ekonomi digital kita berpeluang menembus USD360 miliar pada 2030,” kata Airlangga.

Investasi juga tumbuh kuat, mencapai Rp1.434,3 triliun pada Januari–September 2025 dan menciptakan 1,95 juta lapangan kerja. Pemerintah membuka peluang kolaborasi investasi masa depan pada sektor semikonduktor, fotovoltaik, AI, bioteknologi, baterai kendaraan listrik, dan hilirisasi mineral.

Menutup pernyataannya, Airlangga mendorong perluasan pendidikan digital bagi pekerja migran melalui platform pembelajaran daring agar peningkatan kompetensi menjadi lebih merata.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini