Dalam keterangannya, Menko AHY menegaskan bahwa konferensi ini bukan sekadar ajang penyampaian kebijakan dan program, tetapi juga wadah dialog dan kerja sama yang strategis. Ia menyampaikan pentingnya memperkuat skema public-private partnership sebagai cara untuk memperoleh pendanaan yang saling menguntungkan bagi pemerintah dan dunia usaha.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, pembangunan infrastruktur ke depan harus dilaksanakan secara kolaboratif, termasuk bersama sektor swasta dan mitra strategis yang berkomitmen membangun Indonesia,” katanya.
Menko AHY menambahkan bahwa dalam forum ini, pemerintah akan mempresentasikan proyek-proyek prioritas yang direncanakan dalam lima tahun mendatang. Langkah ini diharapkan dapat membangun kepercayaan investor dan memperkuat posisi Indonesia di mata internasional sebagai negara dengan visi pembangunan yang tangguh dan berkelanjutan.
Ia pun mengajak semua pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berpartisipasi aktif dalam konferensi ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun Indonesia yang inklusif dan progresif.
“Mudah-mudahan ini akan menyatukan semangat kita semua untuk terus melanjutkan pembangunan infrastruktur dan kewilayahan ke depan,” pungkasnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Menko AHY didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Ayodhia G. L. Kalake, para deputi, staf ahli, staf khusus, tenaga ahli, serta kepala biro di lingkungan Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI