Sabtu, 22 November, 2025

FDI Singapura Tembus USD20 Miliar, RI Perkuat Kerja Sama Ekonomi Bilateral

TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah terus memperkuat diplomasi ekonomi dengan berbagai negara untuk menarik investasi dan memperluas kerja sama strategis. Salah satu fokus utama adalah Singapura, yang selama lebih dari satu dekade menjadi sumber Foreign Direct Investment (FDI) terbesar bagi Indonesia. Pada 2024, total FDI dari Singapura tercatat melampaui USD20 miliar dengan nilai perdagangan bilateral mencapai USD57,6 miliar.

Sebagai bagian dari upaya memberikan gambaran menyeluruh terkait regulasi dan peluang investasi terbaru di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Joint-Investment Promotion Event bertajuk Investment Opportunities and Business Regulations in the BBK Free Trade Zone di Singapura, Selasa (18/11). Agenda ini berada dalam kerangka kerja Working Group Batam, Bintan, dan Karimun (WG BBK).

Baca Juga: Pemerintah Indonesia–AS Siapkan Kesepakatan Dagang Baru Senilai USD19,5 Miliar

Airlangga menjelaskan bahwa forum tersebut menjadi momentum penting setelah Pertemuan Tingkat Menteri ke-15 6WG pada Juni 2025. “Dalam pertemuan itu, kedua pemerintah menegaskan kembali komitmen untuk meningkatkan iklim bisnis dan regulasi guna menarik investasi berkualitas tinggi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pembahasan mencakup kerja sama di infrastruktur industri, ekonomi hijau, serta layanan kesehatan yang mendukung ketahanan rantai pasok dan pertumbuhan berkelanjutan.

WG BBK disebut berperan sebagai penggerak utama peningkatan investasi, konektivitas, dan daya saing kawasan ekonomi khusus Indonesia. Airlangga juga menyinggung Joint Report to Leader yang diserahkan pada Juni 2025, berisi komitmen peningkatan iklim investasi, penguatan fasilitas visa, promosi investasi berkelanjutan, hingga pengembangan Nongsa Digital Park Special Economic Zone sebagai pusat digital regional.

Pemerintah turut menguatkan fondasi kebijakan melalui sejumlah regulasi baru, seperti PP Nomor 28/2025 dan PP Nomor 25/2025 yang menyederhanakan perizinan berbasis risiko dan memperkenalkan mekanisme SLA, serta Perpres Nomor 1/2024 dan Perpres Nomor 21/2025 yang mendukung pengembangan BBK dan penyediaan lahan terencana.

Dampak kebijakan tersebut mulai terlihat. Realisasi investasi di BBK meningkat dari USD1,74 miliar pada 2023 menjadi USD3,26 miliar pada 2024. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau juga mencapai 1,67 juta pada 2024. Saat ini BBK menampung lima KEK dengan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal.

“Kami dengan hangat mengundang lebih banyak perusahaan berbasis Singapura untuk mengeksplorasi peluang investasi di kawasan BBK,” tutup Airlangga.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini