TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah mendorong penguatan ekonomi hijau melalui inovasi teknologi dan keuangan syariah. Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Dr. H. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat meninjau inisiatif Reverse Vending Machine (RVM) hasil kolaborasi Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Plasticpay pada gelaran FEKDI & IFSE 2025 di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
AHY menyampaikan bahwa program RVM BSI x Plasticpay merupakan contoh nyata sinergi antara inovasi finansial, teknologi, dan kepedulian lingkungan yang mampu mendorong ekonomi sirkular. “Program ini menunjukkan bahwa kemajuan ekonomi dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab terhadap bumi,” ujar AHY.
Baca Juga: AHY: Pemerataan Internet 3T Kunci Ekonomi Digital Nasional
Lewat program ini, pengunjung dapat menyetorkan botol plastik ke mesin RVM yang disediakan di area pameran. Setiap botol yang dimasukkan dihargai Rp500 dan otomatis dikonversi menjadi saldo rekening BSI. Selain mendorong budaya memilah sampah, skema ini dinilai efektif meningkatkan literasi masyarakat terkait ekonomi hijau berbasis insentif.
Perwakilan Plasticpay, Imam Pesuwaryantoro, menyebut partisipasi masyarakat melalui mesin daur ulang berbasis digital ini mendukung upaya pengurangan sampah plastik nasional dan mempercepat program circular economy. “Dengan memilah sampah dan memanfaatkan RVM BSI x Plasticpay, kita secara langsung mengurangi jumlah sampah plastik dan mendukung upaya daur ulang nasional,” ucapnya.
Botol-botol yang terkumpul kemudian diolah menjadi produk turunan ramah lingkungan, termasuk recycle felt dan recycle geotextile, yang ikut mendukung UMKM hijau.
AHY berharap inovasi serupa dapat diperluas ke berbagai daerah untuk memperkuat ekosistem ekonomi hijau nasional. “Kolaborasi keuangan dan teknologi hijau sangat penting untuk mempercepat transisi menuju pembangunan berkelanjutan,” tutupnya.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



