TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat A. Muhaimin Iskandar menilai arah politik luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menjadi fondasi strategis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta membangun komunitas yang berdaya secara berkelanjutan.
Muhaimin menegaskan, kebijakan luar negeri Indonesia kini tidak lagi berhenti pada ranah elite atau retorika diplomatik, melainkan diarahkan sebagai instrumen nyata untuk melindungi dan memberdayakan masyarakat. “Politik luar negeri telah menjadi alat untuk memastikan rakyat lebih sejahtera, terlindungi, dan memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Muhaimin, Rabu (24/12/2025).
Menurutnya, prinsip politik luar negeri bebas dan aktif berhasil diterjemahkan Presiden Prabowo ke dalam strategi operasional yang konkret. Indonesia dinilai mampu menjaga kedaulatan nasional sekaligus memanfaatkan peluang global, termasuk melalui keterlibatan di berbagai forum internasional tanpa meninggalkan hubungan strategis dengan mitra tradisional.
Baca Juga: Tinjau Banjir Nanggalo, Menko PM Muhaimin Pastikan Tanggap Darurat
Muhaimin juga menyoroti penguatan diplomasi ekonomi sebagai wujud nyata orientasi luar negeri yang berdampak langsung bagi rakyat. Pembentukan Direktorat Jenderal Diplomasi Ekonomi di Kementerian Luar Negeri, serta percepatan perjanjian dagang seperti Indonesia–Uni Ekonomi Eurasia Free Trade Agreement (I-EAEU FTA), dinilai membuka akses pasar yang lebih luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Diplomasi ekonomi menjembatani kepentingan global dengan kebutuhan rakyat. Inilah bentuk pemberdayaan yang berdampak nyata,” jelasnya.
Selain ekonomi, orientasi pro-rakyat juga tercermin dalam perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Pemulangan korban tindak pidana perdagangan orang dan penguatan peran Indonesia di forum hak asasi manusia internasional menjadi bukti kehadiran negara melalui jalur diplomasi.
Dalam konteks geopolitik global, Muhaimin menilai konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dilakukan secara tegas namun terukur, sehingga meningkatkan kredibilitas Indonesia sebagai aktor internasional yang rasional dan dapat dipercaya.
Ia menegaskan, seluruh langkah tersebut memperlihatkan bahwa politik luar negeri Indonesia diarahkan untuk manfaat jangka panjang bagi rakyat, bukan sekadar kepentingan simbolik. “Diplomasi kita tidak mengejar populisme jangka pendek, tetapi manfaat nyata yang berkelanjutan bagi masyarakat,” pungkas Muhaimin.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



