TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah Indonesia terus membuka ruang kerja sama strategis dengan Amerika Serikat (AS), terutama di sektor investasi infrastruktur yang dinilai krusial untuk mendukung agenda pembangunan jangka panjang. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan hubungan kedua negara memiliki fondasi kuat dan berpotensi diperluas melalui forum investasi reguler.
AHY menjelaskan bahwa di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, arah pembangunan nasional menekankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Ia menyatakan semangat prosperity dan sustainability menjadi roh utama dalam setiap kebijakan pembangunan.
Dalam forum tersebut, AHY memaparkan prioritas pemerintah yang mencakup ketahanan pangan, energi, serta akses air bersih, disertai peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, perumahan, dan konektivitas antardaerah. Forum investasi ini, kata AHY, menjadi sarana penting untuk membangun kepercayaan dengan investor.
“Yang paling penting selain memahami satu sama lain adalah membangun trust dan confidence,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan pendalaman pembahasan kerja sama infrastruktur hingga 2040 dengan nilai kebutuhan mencapai Rp6.500 triliun. Melalui Infrastructure Project Facilitation Office, Indonesia dan AS akan mengidentifikasi proyek prioritas yang dapat digarap bersama, mulai dari infrastruktur dasar hingga fasilitas transportasi seperti bandara dan pelabuhan.
AHY menegaskan koordinasi lintas kementerian, termasuk PU dan Perhubungan, akan berjalan terpadu untuk memperkuat ekosistem investasi. Ia menutup dengan penegasan bahwa kolaborasi Indonesia–AS akan diarahkan untuk pemerataan pembangunan dan penguatan ketahanan nasional.
“Kami ingin memastikan tidak ada daerah yang tertinggal,” tutupnya.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



