Sabtu, 31 Mei, 2025

BPJPH Ajak Mahasiswa Terlibat dalam Penguatan Ekosistem Halal Indonesia

TAJUKNASIONAL.COM – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Afriansyah Noor, mengajak mahasiswa untuk berkontribusi dalam memperkuat ekosistem halal di Indonesia melalui aksi nyata. Hal ini disampaikan dalam Seminar Nasional bertema “Membangun Ekonomi Indonesia Melalui Industri Halal dan Keuangan Syariah” yang digelar di Ma’had Al Jamiah, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, pada Selasa (27/5/2025).

Afriansyah mengungkapkan harapannya agar seminar ini dapat menjadi titik awal bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam memajukan industri halal tanah air.

“Kami berharap seminar ini bisa menjadi titik awal semangat kalian (mahasiswa) untuk ikut terlibat membangun industri halal tanah air,” ungkapnya.

Afriansyah juga mengingatkan pentingnya kontribusi konsumen dalam mendorong perubahan.

“Mulailah dari hal kecil. Saat membeli makanan, tanyakan apakah sudah bersertifikat halal. Jika belum, dorong pelaku usaha untuk mengurusnya. Kita sebagai konsumen juga punya tanggung jawab,” tambahnya.

Afriansyah menegaskan bahwa industri halal bukan hanya soal agama, melainkan juga soal kualitas produk. Menurutnya, penerapan standar halal juga melibatkan kolaborasi antara prinsip syariah dan teknologi.

“Halal adalah kombinasi antara prinsip syariah dan intervensi teknologi. Penentuan halal, terutama dalam skema sertifikasi halal reguler, membutuhkan dukungan laboratorium untuk memastikan kehalalan produk,” jelas Afriansyah.

UIN Walisongo Siapkan Fakultas Industri Halal

Rektor UIN Walisongo, Nizar Ali, juga menegaskan komitmen kampusnya untuk mendukung pengembangan industri halal. UIN Walisongo tengah merencanakan pendirian Fakultas Industri Halal, dengan menyiapkan lahan seluas 5,4 hektare.

“Ini wujud nyata komitmen kami membangun ekosistem halal,” kata Nizar.

Lebih lanjut, Nizar menjelaskan bahwa pengembangan industri halal mencakup lebih dari sekadar produk makanan.

“Ini mencakup empat elemen penting: barang dan jasa, infrastruktur, sumber daya manusia, serta dukungan pemerintah,” tegasnya.

Nizar menambahkan bahwa pembangunan ekosistem halal adalah kerja besar lintas sektor yang melibatkan akademisi, pelaku usaha, regulator, dan masyarakat.

Nizar juga membagikan temuan yang menunjukkan dampak positif sertifikasi halal terhadap usaha kecil dan menengah. Berdasarkan survei yang dilakukan di kalangan pedagang bakso sekitar kampus, ditemukan bahwa setelah mendapatkan sertifikat halal, penjualan mereka meningkat.

“Konsumen jadi lebih yakin dan loyal,” ungkap Nizar.

Seminar ini adalah hasil kolaborasi antara UIN Walisongo, Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, dan Walisongo Halal Center, serta dihadiri oleh civitas akademika, pemerintah, dan pelaku industri. Kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan generasi yang sadar halal dan membangun ekosistem halal yang berkelanjutan dan inklusif.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini