Minggu, 14 Desember, 2025

Menko Perekonomian Airlangga Bahas Finalisasi IEU CEPA dan Penguatan Investasi Indonesia–Uni Eropa

TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa, Andri Hadi, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (14/11). Pertemuan tersebut membahas perkembangan penyelesaian perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) dan peluang penguatan kerja sama perdagangan serta investasi Indonesia–Uni Eropa.

Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia menempatkan IEU CEPA sebagai instrumen strategis untuk membuka akses pasar lebih luas bagi berbagai produk unggulan nasional. “Implementasi IEU CEPA diharapkan memberikan manfaat strategis berupa perluasan pasar ekspor, termasuk minyak sawit, alas kaki, kopi, furnitur, produk agrikultur, perikanan, hingga perangkat telekomunikasi,” ujarnya.

Baca Juga: Ekspor Minyak Sawit Naik 11%, Menko Airlangga: Sawit Kunci Pendapatan dan Energi Bersih

Dubes Andri melaporkan bahwa Uni Eropa kini tengah menjalani proses legal scrubbing dan penerjemahan teks IEU CEPA. Setelah tahap tersebut rampung, perjanjian akan segera memasuki proses penandatanganan. Kedua pihak menargetkan IEU CEPA bisa diberlakukan sepenuhnya paling lambat awal 2027. Ia juga mencatat bahwa Uni Eropa saat ini merupakan mitra investasi penting, menempati posisi ke-5 sebagai penyumbang investasi terbesar di Indonesia. Minat investor Eropa meningkat terutama pada sektor transisi energi, manufaktur berkelanjutan, dan ekonomi digital.

Perundingan IEU CEPA sendiri sebelumnya telah dinyatakan selesai secara substansial pada pertemuan Chief Negotiators 9–12 September 2025 dan diumumkan secara resmi pada pertemuan Menko Perekonomian dengan Komisioner Perdagangan Uni Eropa di Bali pada 23 September 2025.

Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menegaskan bahwa peran perwakilan RI di negara-negara anggota UE akan semakin penting dalam fase implementasi. Fokusnya meliputi peningkatan pemahaman para pemangku kepentingan Eropa terhadap komitmen Indonesia serta penciptaan peluang kerja sama ekonomi baru.

Pada 2024, total perdagangan Indonesia–Uni Eropa mencapai USD30,1 miliar dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD4,5 miliar—melonjak 75% dari tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia tumbuh 4%, sementara impor dari Uni Eropa turun 9%, mencerminkan daya saing produk nasional yang semakin kuat.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini