TAJUKNASIONAL.COM – Pemerintah menyiapkan langkah negosiasi strategis terkait penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh dengan pihak Tiongkok. Proses negosiasi tersebut akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu disampaikan Kepala BP BUMN sekaligus Chief Operating Officer Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Dony Oskaria, usai menghadiri pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2025). Meski demikian, ia menyebut jadwal keberangkatan tim negosiasi belum bisa dipastikan. “Belum ada kepastian waktu berangkat. Nanti akan dipimpin oleh Pak Menko,” ujarnya.
Baca Juga: Menko AHY Ungkap Skema Pendanaan Infrastruktur Transportasi dan Target Logistik 2045
Dony menegaskan bahwa kementerian/lembaga terkait memiliki komitmen yang sama untuk mencari solusi terbaik bagi keberlanjutan proyek kereta cepat tersebut, termasuk memastikan kondisi keuangan Whoosh tetap sehat. Ia menyebut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan jajaran pemerintah solid dalam perjuangan negosiasi.
Menurut Dony, penyelesaian isu finansial Whoosh tidak dapat dilakukan secara instan karena membutuhkan kajian detail sebelum keputusan final diambil. “Kan tidak bisa instan hari ini diumumkan, langsung besok selesai. Kita kaji poin negosiasi seperti apa. Kita ingin yang terbaik,” tegasnya.
Ia meminta publik memberi ruang dan waktu agar proses negosiasi berlangsung optimal dan menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan Indonesia. Pemerintah berharap hasil negosiasi dapat memperkuat struktur keuangan proyek strategis nasional tersebut, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi Indonesia.
Proyek Kereta Cepat Whoosh dipandang sebagai ikon modernisasi transportasi nasional sekaligus bagian transformasi infrastruktur yang mendukung konektivitas ekonomi kawasan metropolitan Jakarta–Bandung. Karena itu, keberlanjutan finansial proyek menjadi perhatian strategis pemerintah.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



