Selasa, 2 Desember, 2025

Pemerintah Percepat Pembangunan Infrastruktur Transportasi, AHY: Konektivitas Kunci Daya Saing

TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur transportasi sebagai strategi menurunkan biaya logistik nasional dan memperkuat daya saing ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa pemerataan pembangunan menjadi kunci karena masih banyak daerah tertinggal, terutama di wilayah Indonesia Timur.

Berbicara dalam Indonesia International Transport Summit (IITS), Rabu (26/11/2025), AHY menyebut konektivitas merupakan fondasi penting untuk memperbaiki rantai pasok nasional dan menciptakan efisiensi biaya. Ia menyatakan pemerintah ingin transportasi dan logistik menjadi lebih terjangkau agar competitiveness Indonesia meningkat di kawasan.

Baca Juga: Demokrat–PKS Mulai Bahas Pembenahan Sistem Pemilu, AHY Tekankan Pentingnya Evaluasi Bertahap

Indonesia, kata AHY, sedang menyiapkan ekspansi besar jaringan transportasi dalam dua dekade ke depan, termasuk jalur rel, angkutan massal, dan peningkatan kapasitas pelabuhan. Rencana ini tidak hanya berfokus di Jawa dan Sumatra, tetapi juga memperluas jangkauan ke Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Menurutnya, target utama meliputi peningkatan panjang rel kereta api nasional menjadi 12.000 kilometer pada 2030 serta perluasan jalan nasional hingga 86.000 kilometer pada 2040.

Pemerintah juga menargetkan rasio biaya logistik terhadap PDB turun dari 14,29% (2022) menjadi 8% pada 2045 sebagai bagian dari agenda transformasi ekonomi. Upaya ini diperkuat melalui pembentukan Infrastructure Project Facilitation Office (IPFO) yang berfungsi mempercepat realisasi investasi infrastruktur dan mendorong kemitraan strategis pemerintah–swasta.

Kementerian PPN/Bappenas mencatat kebutuhan pendanaan infrastruktur 2025–2029 diperkirakan mencapai lebih dari US$643,8 miliar, namun kontribusi swasta baru sekitar 28%. AHY menilai optimalisasi kolaborasi menjadi penting agar pembangunan transportasi lebih efisien. “Jika Indonesia ingin menurunkan nilai ICOR, maka memperkuat sektor transportasi dan konektivitas menjadi salah satu langkah krusial,” ujarnya.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini