TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa penanganan banjir rob di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa tidak dapat hanya bertumpu pada pembangunan beton semata. Pemerintah, kata dia, mengutamakan pendekatan terpadu yang memadukan solusi fisik dan penanganan berbasis ekologi.
Dalam kunjungan kerjanya di Semarang, Kamis (27/11/2025), AHY menjelaskan bahwa pemerintah tengah memperkuat koordinasi dengan Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa. “Kami berusaha untuk membangun kolaborasi dan sinergi yang baik,” ujarnya.
Baca Juga: Menko AHY Pimpin Tim Negosiasi Utang Whoosh, Pemerintah Solid Cari Solusi Terbaik
AHY menyampaikan bahwa persoalan rob di Pantura mendapat perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto. Wilayah pesisir dari Banten hingga Jawa Timur disebut memiliki tingkat kerentanan tinggi, terutama Semarang dan Demak. Pemerintah, lanjutnya, terus berupaya memperkuat perlindungan pesisir demi mencegah kerusakan lebih jauh dan dampak sosial ekonomi.
Terkait pembangunan Giant Sea Wall, AHY menegaskan proyek tersebut tidak akan menjadi solusi tunggal. Ia mengingatkan pentingnya mengombinasikan teknologi konstruksi dengan pendekatan alami seperti penanaman mangrove dan sistem Hybrid Sea Wall. “Jangan dibayangkan semuanya akan menjadi beton. Ada wilayah yang bisa menggunakan pendekatan lain,” tegasnya.
AHY juga menyoroti kontribusi riset dari Universitas Diponegoro (Undip) dalam penyusunan konsep penanggulangan rob. Menurutnya, banyak hasil penelitian yang telah diterapkan di lapangan karena Undip berada langsung pada kawasan terdampak dan memiliki pengalaman empiris yang kuat.
Ia menutup dengan menegaskan komitmen pemerintah menghadirkan kebijakan komprehensif, efisien, dan berkelanjutan guna memberikan perlindungan jangka panjang bagi masyarakat pesisir Pantura.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
