TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, kesenjangan pelayanan publik antarwilayah dapat memicu persoalan sosial yang berkepanjangan.
Dalam acara Peluncuran Kebijakan Perkotaan Nasional 2045 di Jakarta, Senin (15/9/2025), AHY mengingatkan bahwa akses infrastruktur dasar harus bisa dinikmati secara setara oleh masyarakat, baik di kota besar maupun daerah penyangga.
“Infrastruktur harus bisa diakses dengan adil. Tidak boleh ada kota yang pelayanannya modern dan nyaman, sementara di wilayah lain masih jauh tertinggal. Itu justru melahirkan ketimpangan,” tegasnya.
Ia mencontohkan potret ketimpangan di kota-kota besar, di mana gedung-gedung tinggi berdiri megah bersebelahan dengan kawasan kumuh (slum area). Kondisi ini, menurutnya, memperlihatkan wajah kemiskinan yang masih menghantui perkotaan.
“Kalau ada gedung-gedung menjulang tetapi di sampingnya masih ada lingkungan kumuh, artinya ada PR besar. Pemerintah bersama dunia usaha dan pihak swasta harus hadir memberikan solusi untuk mengurangi kesenjangan,” kata AHY.
Meski mustahil menghapus ketimpangan sepenuhnya, AHY menekankan pentingnya menurunkan gap tersebut secara konsisten. Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur harus disertai peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui akses pendidikan, kesehatan, air bersih, sanitasi, dan perumahan layak.
“Pertumbuhan ekonomi tinggi tidak ada artinya kalau masih ada masyarakat tanpa air bersih, tanpa sanitasi layak, atau hidup di rumah yang tidak sehat,” pungkasnya.
AHY berharap kebijakan perkotaan ke depan dapat semakin memperkuat akses terhadap layanan dasar, sehingga prinsip keadilan sosial benar-benar dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
