Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya penataan kota yang semakin baik agar lingkungan perkotaan di Indonesia menjadi asri, bersih, dan nyaman.
Menurutnya, kebutuhan akan tata kota yang tertata rapi merupakan keniscayaan di tengah meningkatnya kepadatan penduduk di berbagai daerah.
AHY menyebut, penataan kota harus dimulai dengan perencanaan yang matang melalui penyusunan cetak biru atau blueprint yang jelas.
Perencanaan tersebut mencakup tata ruang, penyediaan ruang terbuka hijau, hingga pengelolaan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Baca Juga: Terima Penghargaan AFEO, Menko AHY: Pembangunan Infrastruktur Harus Bermanfaat dan Berkelanjutan
“Memang harus dibuat semacam cetak biru yang baik. Artinya penataan kotanya dari sisi tata ruangnya, kemudian juga ruang terbuka hijau harus cukup agar sekali lagi asri dan sehat,” ujar AHY saat berada di Serang, Banten, Sabtu (20/12/2025).
Ia menegaskan bahwa ketika kota-kota di Indonesia semakin padat, kualitas penataan wilayah juga harus ditingkatkan agar masyarakat tetap memiliki lingkungan hidup yang layak dan nyaman.
Menurut AHY, pembangunan tidak boleh hanya berorientasi pada infrastruktur fisik, tetapi juga harus memperhatikan aspek lingkungan dan kualitas hidup warga.
“Saya rasa ini tuntutan keniscayaan. Ketika kota-kota semakin padat penduduk, kita harus meyakinkan bahwa penataannya juga harus semakin baik,” katanya.
AHY menambahkan, Presiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan, mulai dari tingkat pekarangan rumah, desa, kecamatan, kabupaten, kota, hingga provinsi.
Upaya tersebut dinilai penting karena menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah.
“Saya dengar beliau akan mengumpulkan para kepala daerah karena memang ini tanggung jawab kita semuanya,” ujar AHY.
Pemerintah pusat, lanjut AHY, terus mendorong kebijakan yang mendukung penataan wilayah serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah agar perencanaan pembangunan berjalan searah dan terintegrasi.
Baca Juga: Bencana Jadi Alarm, AHY Tegaskan Evaluasi Tata Ruang Sumatra
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi perekonomian nasional yang harus terus dioptimalkan. Menurut Prabowo, peningkatan devisa pariwisata harus dimulai dari hal paling mendasar, yakni menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan di seluruh daerah.
Presiden menilai citra kota dan desa yang bersih, tertata, dan nyaman menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan mancanegara. Tanpa lingkungan yang terkelola dengan baik, Indonesia akan sulit bersaing dengan destinasi wisata global lainnya.
Untuk itu, Prabowo berencana mengumpulkan seluruh kepala daerah setelah tahun baru guna membahas strategi penataan wilayah secara komprehensif.



