Ia juga mengimbau jemaah yang telah tiba di Arab Saudi agar lebih waspada, mengingat musim haji adalah masa padat aktivitas dan berisiko tinggi terhadap penyebaran penyakit menular. Menurutnya, kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan, memakai masker di tempat ramai, dan menjaga jarak bisa memberi perlindungan efektif.
“Jangan abaikan masker, terutama saat berada di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, maupun saat perjalanan di bus dan tenda-tenda jemaah di Mina dan Arafah. Hindari kontak dengan hewan, terutama unta, dan segera periksakan diri jika merasakan gejala seperti demam, batuk, atau sesak napas,” tegas politisi Fraksi PKS tersebut.
MERS-CoV sendiri dikenal sebagai virus penyebab infeksi saluran pernapasan serius. Penularan terjadi melalui droplet atau kontak langsung, terutama dari hewan yang terinfeksi. Dalam beberapa kasus, infeksi dapat berkembang menjadi komplikasi berat seperti pneumonia atau gagal napas.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, memastikan seluruh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah dalam kondisi siaga penuh untuk menangani jemaah yang membutuhkan perawatan, terutama terkait gejala penyakit pernapasan.