“Pasar kita besar, jangan sampai malah dimanfaatkan oleh produk impor murah yang menekan industri lokal. Negara seperti Filipina dan Tiongkok telah menerapkan kebijakan protektif untuk mempertahankan kekuatan industrinya, dan kita harus belajar dari mereka,” tegas politisi Partai Golkar ini.
Lebih lanjut, Ilham menegaskan pentingnya sinergi lintas kementerian untuk membangun ekosistem industri yang kokoh, termasuk melalui kebijakan fiskal, tarif, hingga insentif investasi yang berpihak pada pelaku industri dalam negeri.
Ia juga mengingatkan agar kondisi “wait and see” di kalangan pelaku industri tidak berlangsung lama. “Kita harus berikan kepastian kebijakan agar pelaku usaha punya keberanian untuk ekspansi. Jangan sampai mereka malah melakukan efisiensi besar-besaran yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja,” tambahnya.
Ilham menutup pernyataannya dengan seruan kolektif untuk memperkuat industri nasional sebagai pilar kemandirian ekonomi. “Pemulihan industri ini bukan hanya tugas Kemenperin atau DPR. Ini tugas bersama seluruh bangsa. Karena hanya dengan industri kuat, ekonomi Indonesia bisa berdiri kokoh di tengah guncangan global,” tandasnya.