Minggu, 11 Mei, 2025

Herman Khaeron: Pangan Adalah Soal Hidup-Matinya Bangsa, Tidak Boleh Main-Main

TAJUKNASIONAL.COM — Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Herman Khaeron menegaskan pentingnya membangun kebijakan pangan yang kokoh dan berkelanjutan. Menurutnya, persoalan pangan bukan sekadar urusan teknis tahunan, melainkan menyangkut hidup dan matinya suatu bangsa.

“Pangan adalah hajat hidup seluruh rakyat Indonesia. Bung Karno bilang, ini mati hidupnya bangsa. Maka kita tidak boleh main-main,” ujar Herman Khaeron saat audiensi BAKN dengan Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (DPP MPPI) di Gedung Nusantara II, DPR RI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Empat Pilar Kedaulatan Pangan

Mengacu pada UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Herman menyebut ada empat pilar utama yang harus dijadikan fondasi dalam membangun kedaulatan dan kemandirian pangan nasional, yakni:

  • Pertanian
  • Air
  • Benih
  • Pupuk

Namun, ia menyoroti lemahnya dukungan negara terhadap keberlanjutan keempat pilar tersebut, terutama di sektor benih unggul.

“Kalau lahannya makin sempit, maka benih harus unggul. Kalau air terbatas, maka inovasi harus dimaksimalkan. Kita tidak bisa lagi business as usual,” tegas politisi Fraksi Partai Demokrat itu.

Regulasi dan Anggaran Perbenihan Melemah

Herman Khaeron juga mengkritisi kemunduran dari sisi regulasi dan dukungan anggaran terhadap riset perbenihan. Ia menuturkan bahwa saat menjabat sebagai pimpinan Komisi IV DPR RI, anggaran Rp3 triliun per tahun dialokasikan untuk sektor perbenihan. Kini, menurutnya, dukungan tersebut melemah.

“Benih unggul bukan sekadar biji. Itu hasil riset panjang, persilangan, dan perlakuan khusus agar tahan cuaca ekstrem dan hama, serta menghasilkan panen yang optimal,” jelasnya.

Dorong Presiden Jadikan Pertanian Sebagai Fondasi Pembangunan

Herman Khaeron mendorong Presiden Prabowo Subianto agar menjadikan sektor pertanian sebagai fondasi utama pembangunan nasional. Ia menyebut latar belakang Prabowo sebagai mantan Ketua Umum HKTI menjadi modal kuat memahami problematika dan potensi pertanian Indonesia.

“Saya yakin, dengan pengalaman dan komitmen beliau, ini adalah momentum untuk meletakkan dasar kebijakan pangan yang berkelanjutan dan berpihak pada petani,” ucapnya.

Ia pun mengingatkan agar para menteri di kabinet tidak hanya menyampaikan laporan yang bersifat “asal bapak senang”, melainkan memberikan masukan strategis dan faktual demi kebijakan yang tepat sasaran.

Pertanian dan Industri Harus Sejalan

Sebagai penutup, Herman Khaeron mengingatkan pentingnya mengembalikan jati diri Indonesia sebagai negara agraris, tanpa menjadi sekadar pasar konsumtif dalam era industrialisasi.

“Sektor pertanian harus dibangkitkan kembali, berdampingan dengan sektor industri—seperti Korea Selatan yang sukses dengan revolusi pertaniannya,” pungkasnya.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini