Menurut Sartono, sudah waktunya BUMN kembali ke jati dirinya: agen pembangunan dan lokomotif perekonomian nasional. Untuk itu, integritas menjadi harga mati bagi para direksi dan jajaran di perusahaan pelat merah.
“Direksi harus dipilih berdasarkan kompetensi dan integritas tinggi. Akuntabilitas, tanggung jawab, dan kejujuran harus jadi prinsip utama. Tak ada tempat bagi yang oportunis dan koruptif,” tambah politikus senior Partai Demokrat itu.
Sikap ini sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo sehari sebelumnya dalam arahannya kepada jajaran BUMN di JCC Senayan. Presiden dengan lantang menuntut agar praktik-praktik lama yang tidak efisien dan sarat kepentingan segera ditinggalkan.
“Saya minta semua direksi, buat yang terbaik. Tinggalkan praktik zaman dulu. Yang malas, tidak benar, apalagi menyalahgunakan wewenang—lebih baik diganti!” tegas Prabowo dalam forum tersebut.
Seruan ini menjadi penanda babak baru dalam penataan BUMN ke arah yang lebih bersih, gesit, dan berdaya saing tinggi.
