Sabtu, 15 November, 2025

Demokrat Kritik Gaya “Arogan” Ketua DPRD Jakarta saat Memimpin Sidang Pengesahan APBD

TAJUKNASIONAL.COM Fraksi Partai Demokrat menyoroti gaya kepemimpinan Ketua DPRD Jakarta, Khoirudin, yang dinilai kian jauh dari prinsip musyawarah dalam sidang pengesahan Ranperda APBD Jakarta 2026. Kritik itu disampaikan Sekretaris Fraksi Demokrat, Lazarus Simon Ishak, yang menilai jalannya persidangan tidak mencerminkan etika legislatif.

Dalam sidang yang digelar pada Rabu (12/11/2025), sejumlah anggota dari Fraksi PAN, Gerindra, dan PSI mengajukan interupsi terkait penolakan pengurangan anggaran Rp300 miliar untuk program pangan murah. Namun, interupsi tersebut tidak mendapat ruang pembahasan sebelum Ketua DPRD mengetok palu pengesahan.

“Sebagai anggota baru, saya melihat ini tontonan yang tidak mendidik. Kepemimpinan Ketua DPRD saat ini sangat arogan,” ujar Lazarus.

Baca Juga: SBY Terima Penghargaan Tertinggi ITS, Demokrat Jatim: Beliau Sosok Inspiratif bagi Bangsa

Ia menyebut pimpinan seharusnya memberi kesempatan kepada seluruh anggota—sebanyak 101 orang yang hadir—untuk menyampaikan sikap sebelum keputusan diambil. Lazarus menilai langkah mengetok palu tanpa perhitungan suara terbuka menunjukkan minimnya penghargaan terhadap proses deliberatif. “Saat pimpinan bertanya apakah disetujui, ada yang tidak setuju. Tapi palu langsung diketok tanpa hitung suara,” jelasnya.

Lazarus juga menilai tindakan tersebut mengabaikan aspirasi publik yang disampaikan melalui anggota dewan. Ia meminta Ketua DPRD tidak berlindung pada posisi gubernur dalam menanggapi kritik terkait kebijakan anggaran.

Menurutnya, gaya kepemimpinan seperti ini berpotensi memunculkan krisis kepercayaan internal. Ia menegaskan DPRD merupakan lembaga kolektif-kolegial yang tidak boleh dikendalikan satu orang. “DPRD bukan perusahaan pribadi. Ketua itu konduktor, bukan bos,” ujarnya.

Lazarus bahkan menyebut pembicaraan antarfraksi sudah mengarah pada kemungkinan mosi tidak percaya apabila gaya memimpin tidak berubah. Ia menilai persidangan tak ubahnya formalitas jika keputusan diambil sepihak tanpa ruang dialog.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini