TAJUKNASIONAL.COM Komisi VII DPR RI menilai pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pascabencana banjir dan longsor harus dilakukan secara terintegrasi.
Langkah ini dinilai penting agar aktivitas ekonomi masyarakat dapat kembali bergerak dan roda perekonomian daerah segera pulih.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menegaskan bahwa potensi pariwisata di Padang Pariaman memiliki nilai strategis dan harus menjadi prioritas dalam agenda pemulihan pascabencana.
Menurutnya, kerusakan infrastruktur dan fasilitas wisata akibat bencana berdampak langsung terhadap kunjungan wisatawan dan pendapatan masyarakat.
Baca Juga: DPR RI Soroti Penanganan Bencana Nasional, Husni Nilai Integrasi Antar Lembaga Masih Lemah
“Wisata alam di sini luar biasa. Tapi ketika terjadi bencana, otomatis terdampak dan ini harus menjadi prioritas perbaikannya,” ujar Evita kepada Parlementaria dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI ke Padang Pariaman, Senin (22/12/2025).
Evita menilai pemulihan pariwisata tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha agar perbaikan sarana-prasarana, promosi, serta pemberdayaan masyarakat dapat berjalan beriringan.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menekankan bahwa karakter pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berbeda dengan sektor formal lainnya.
Menurutnya, pelaku wisata membutuhkan waktu lebih panjang untuk kembali bangkit karena daya beli dan minat berwisata masyarakat biasanya menurun pascabencana.
“Wisata dan ekraf ini pulihnya butuh waktu. Orang terdampak bencana belum tentu langsung berpikir belanja atau wisata,” kata politisi Fraksi PKB tersebut.
Chusnunia juga menyoroti pentingnya dukungan konkret dari pemerintah, terutama dalam hal akses permodalan dan relaksasi kewajiban keuangan bagi pelaku usaha wisata dan ekonomi kreatif.



