TAJUKNASIONAL.COM Perjalanan ibadah haji merupakan pengalaman spiritual yang penting bagi umat Muslim, terutama bagi mereka yang baru pertama kali berangkat ke Tanah Suci.
Untuk itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Atalia Praratya menegaskan pentingnya edukasi menyeluruh bagi calon jemaah agar lebih siap menghadapi berbagai kondisi selama berada di luar negeri.
Menurutnya, pembekalan yang tepat akan sangat menentukan kenyamanan dan kelancaran pelaksanaan ibadah.
Atalia menjelaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan haji tidak hanya bergantung pada kesiapan fasilitas, tetapi juga kesiapan mental, pemahaman, dan adaptasi jemaah.
Banyak calon jemaah haji Indonesia yang belum pernah bepergian jauh sebelumnya, termasuk belum terbiasa menggunakan fasilitas-fasilitas modern seperti pesawat, hotel, maupun sarana umum internasional lainnya.
Baca Juga:DPR RI Desak Kemenkes dan BPJS Segera Realisasikan Penghapusan Tunggakan Iuran PBPU
Pernyataan tersebut disampaikan Atalia saat mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi, Abidin Fikri, ke Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Atalia menyoroti perlunya edukasi praktis bagi jemaah sejak masih berada di tanah air.
“Hal-hal kecil seperti cara menggunakan toilet pesawat, mengenali fasilitas hotel, atau membiasakan diri mengantre itu penting disampaikan sejak awal. Karena bagi sebagian jemaah, pengalaman ini benar-benar baru,” ujar Atalia kepada Parlementaria.
Menurutnya, minimnya pemahaman terhadap hal-hal dasar tersebut kerap menjadi kendala di lapangan.
Untuk itu, Atalia meminta pengelola Asrama Haji Embarkasi Bekasi menyediakan mock-up fasilitas pesawat, ruang simulasi, atau video edukatif yang menjelaskan tata cara dan prosedur selama perjalanan. Edukasi seperti itu dinilai dapat memberikan rasa aman serta meningkatkan kepercayaan diri jemaah.
“Hal-hal sepele justru sering jadi hambatan di lapangan. Dengan simulasi atau video edukasi, jemaah bisa lebih siap dan nyaman selama perjalanan,” jelasnya.
Selain edukasi, Atalia juga menyoroti pentingnya pelayanan yang ramah bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas.
Baca Juga: Baleg DPR RI Bahas Potensi Kratom, Dorong Aturan dalam RUU Komoditas Strategis
Ia mengapresiasi sejumlah fasilitas yang telah tersedia di Asrama Haji Bekasi, seperti jalur landai tanpa tangga, toilet duduk, serta penempatan jemaah lansia di lantai dasar agar mudah beraktivitas.
Namun, ia menilai masih ada ruang untuk perbaikan.
“Saya melihat fasilitas di Embarkasi Bekasi sudah cukup baik. Lansia ditempatkan di lantai dasar agar lebih mudah beraktivitas, dan toiletnya pun sudah disesuaikan. Tapi tetap perlu ditambah railing agar lebih aman,” ujarnya.
Di sisi lain, meski kuota haji Jawa Barat mengalami penurunan pada tahun 2026, Atalia menegaskan bahwa hal itu tidak boleh menjadi alasan turunnya kualitas pelayanan. Justru, dengan jumlah jemaah yang lebih sedikit, pelayanan diharapkan dapat berjalan lebih optimal.



