Ibas juga menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi platform untuk kerja sama, bukan ajang persaingan kekuatan besar dunia. Menurutnya, keberagaman di kawasan ini justru menjadi kekuatan untuk bertindak sebagai jembatan global.
“Ketika ASEAN berbicara dengan satu suara, kita tidak hanya menjadi pion, tetapi bisa duduk di meja sebagai pemain utama dalam percaturan global,” ujarnya.
Kuliah umum ini mendapat sambutan hangat dari Universiti Malaya. Prof. Dr. Yvonne Lim Ai Lian, Associate Deputy Vice-Chancellor (Academic & International), memuji paparan Ibas sebagai refleksi penting kolaborasi antara dunia akademik dan kebijakan.
“Kuliah hari ini adalah contoh nyata sinergi antara pemangku kebijakan dan dunia pendidikan. Ini juga memperkuat hubungan harmonis antara Malaysia dan Indonesia, serta solidaritas sesama negara ASEAN,” ujar Prof. Yvonne.
Sementara itu, Ketua Umum PPI Malaysia Muhammad Zuhud yang turut hadir dalam acara ini mengaku bangga bisa mengikuti kuliah langsung dari tokoh nasional Indonesia. “Kami mendapatkan banyak wawasan berharga, terutama bagi saya yang berlatar belakang bisnis. Semoga kesempatan seperti ini bisa dirasakan juga oleh mahasiswa ASEAN lainnya,” tutupnya.