Menurut Lukman, rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp16.550 hingga Rp16.650 per dolar AS, dengan peluang penguatan terbuka apabila sentimen global membaik.
Baca Juga:Setelah Pergantian Menkeu, Rupiah Menguat Terhadap US Dollar: Sinyal Positif Pasar
Sentimen The Fed dan Perundingan Dagang Jadi Faktor Utama
Pelemahan rupiah yang relatif tipis ini dinilai sebagai respons pasar terhadap ketidakpastian menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) dan pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan Donald Trump.
Kedua agenda tersebut diperkirakan akan menentukan arah kebijakan moneter global serta hubungan dagang dua ekonomi terbesar dunia itu.
Dengan kondisi tersebut, investor diperkirakan masih berhati-hati menempatkan aset pada pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI



