TAJUKNASIONAL.COM Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menunjukkan sikap hangat dan penuh hormat kepada Presiden Prabowo Subianto dengan mengirimkan bunga anggrek merah putih pada ulang tahun ke-74 Prabowo, yang jatuh pada 17 Oktober 2025.
Kabar ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, yang mengungkap bahwa dirinya menerima telepon langsung dari Megawati untuk memastikan pengiriman bunga tersebut.
“Saat itu kami sedang rapat DPP PDI Perjuangan, lalu Ibu Megawati Soekarnoputri menelpon dan meminta agar dikirimkan bunga kepada Presiden Prabowo,” ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Menurut Hasto, bunga yang dikirim bukan sembarang bunga, melainkan anggrek berwarna merah putih, lengkap dengan bunga papan ucapan selamat ulang tahun.
“Mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bapak Presiden, dengan mengirimkan bunga anggrek warna merah putih, dan juga bunga papan,” imbuhnya.
Warna merah putih, kata Hasto, melambangkan patriotisme dan semangat kebangsaan, sedangkan bunga anggrek memiliki nilai historis tersendiri dalam tradisi keluarga Soekarno.
“Merah putih itu simbol patriotisme. Sementara anggrek adalah bunga yang dulu sering diberikan Bung Karno kepada sahabat-sahabatnya, para pemimpin dunia,” jelas Hasto.
Ia menuturkan, Presiden pertama RI Soekarno kerap memberikan bunga anggrek sebagai kenang-kenangan kepada tamu kenegaraan.
Bunga tersebut dianggap simbol persahabatan, ketulusan, dan keindahan hubungan diplomatik.
“Secara historis, anggrek memang sangat spesial, melambangkan persahabatan dan penghormatan,” ujarnya menambahkan.
Gestur Megawati ini mendapat perhatian publik karena terjadi tidak lama setelah Prabowo Subianto sebelumnya mengirimkan bunga anggrek kepada Megawati saat ulang tahunnya yang ke-78 pada Januari 2025.
Baca Juga: PDI Perjuangan Puji Kepemimpinan Presiden Prabowo: Cerminkan Geopolitik Bung Karno
Kala itu, PDIP menyebut hubungan keduanya diwarnai oleh rasa saling menghormati dan pertemanan lama yang telah terjalin sejak era awal reformasi.



