TAJUKNASIONAL.COM Usai longsor tambang Freeport di Mimika yang tewaskan 2 pekerja, 5 masih hilang kian menjadi sorotan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa PT Freeport Indonesia hingga kini belum kembali beroperasi sejak insiden longsor yang menimpa tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah, tiga pekan lalu.
Menurut Bahlil, prioritas utama saat ini adalah pencarian lima pekerja yang masih terjebak material longsor.
“Sampai dengan hari ini (Freeport) belum berproduksi, kami masih fokus mencari saudara-saudara kita, pekerja Freeport yang belum ditemukan,” ujar Bahlil saat diwawancarai awak media di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/9).
Dua Korban Ditemukan Meninggal Dunia
Hingga kini, tim penyelamat berhasil menemukan dua korban yang tertimbun material basah. Mereka adalah Irawan (46) dan Wigih Hartono (37).
Keduanya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di lokasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Tembagapura.
Adapun lima pekerja yang masih belum ditemukan adalah Victor Manuel Bastida Ballesteros, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Zaverius Magai, dan Balisang Telile.
“Kami turut berduka cita atas bencana yang terjadi di Freeport,” kata Bahlil.
Baca Juga: Jejak Karier Politik Tutut Soeharto, Sosok yang Berpotensi Menggeser Bahlil dari Ketum Golkar
Dampak terhadap Produksi Nasional
Terhentinya aktivitas Freeport selama tiga pekan terakhir membawa dampak signifikan bagi produktivitas sektor pertambangan Indonesia.
Selain itu, pendapatan negara, daerah, dan perusahaan juga mengalami koreksi.
“Freeport kan sudah 51 persen sampai dengan hari ini merupakan milik negara. Jadi, kita doakan agar proses longsor ini bisa segera terselesaikan,” ungkap Bahlil.
Sebagai salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, Freeport memiliki peran vital dalam kontribusi ekspor mineral Indonesia.
Karena itu, kelanjutan operasional tambang Grasberg sangat ditunggu, meski pencarian korban tetap menjadi prioritas utama.