TajukNasional Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah melewati 100 hari masa kerja pemerintahannya pada 20 Januari 2025.
Namun, masih banyak pihak yang mempertanyakan apakah Prabowo sudah benar-benar lepas dari pengaruh Presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat politik Adi Prayitno menilai sudah saatnya Prabowo tampil sebagai pemimpin yang mandiri dan tidak lagi berada dalam bayang-bayang Jokowi. Hal ini disampaikannya dalam sebuah tayangan di Kompas TV pada Rabu (11/2).
Menurutnya, Prabowo harus menunjukkan jati dirinya sebagai presiden yang memiliki kebijakan sendiri tanpa intervensi dari presiden-presiden sebelumnya.
“Sebagai presiden terpilih, Prabowo harus membuktikan bahwa kebijakan dan langkah politiknya adalah murni keputusan sendiri, bukan karena pengaruh dari pihak lain,” ujar Adi Prayitno.
Adi juga menyoroti bahwa Prabowo tidak memiliki beban masa lalu yang menghambatnya dalam memimpin negara.
Justru, tantangan yang dihadapi Prabowo saat ini adalah persoalan ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan kemiskinan yang harus diselesaikan secara tuntas.
“Orang-orang kritis melihat bahwa Prabowo tidak memiliki beban masa lalu, tapi justru tantangan masa depan yang menjadi fokus utama. Bagaimana ia menangani persoalan ekonomi dan kesejahteraan rakyat akan menjadi tolok ukur keberhasilannya sebagai presiden,” tambahnya.
Lebih lanjut, Adi menekankan bahwa publik menginginkan Prabowo dapat mengambil keputusan politiknya sendiri tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.
Setelah empat bulan menjabat, Prabowo diharapkan mampu menegaskan kepemimpinannya secara independen.
“Selama 100 hari pemerintahan, pertanyaan yang muncul di publik adalah apakah Prabowo sudah benar-benar lepas dari bayang-bayang Jokowi atau belum,” pungkas Adi Prayitno.
Masyarakat kini menantikan langkah konkret Prabowo dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dengan kebijakan yang benar-benar merepresentasikan kepemimpinannya sendiri.