TajukPolitik – Elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) urutan tiga besar survei Lembaga survei Magna Charta Politika mengalahkan Ganjar Pranowo yang berada pada urutan keempat.
Hasil survei dari sosok atau calon yang diusung partai politik, Anies Baswedan mendapatkan elektabilitas 19,7 persen, diikuti Prabowo Subianto 16,8 persen, kemudian AHY 11,9 persen, dan Ganjar Pranowo 11,7 persen pada posisi keempat.
Nama calon yang diusung partai politik lainnya yakni Airlangga Hartato mendapatkan dukungan 5,2 persen.
Sementara Sandiaga Uno mendapat dukungan 3,5 persen, diikuti Ridwan Kamil 2,2 persen, Puan Maharani 2,1 persen, Erick Tohir 0,7 persen, dan Khofifah 0,6 persen. Survei juga mencatat yang belum menentukan pilihan sebanyak 25,3 persen.
Anies Baswedan berhasil menggeser posisi Prabowo Subianto yang sebelumnya menempati posisi pertama pada ahir tahun 2022 lalu.
Dari hasil survei Partai Politik, Demokrat menempati posisi kedua sebagai partai politik pilihan publik atau masyarakat. Sementara untuk posisi pertama, diraih oleh Partai Politik PDI Perjuangan.
Direktur Kajian Magna Charta Politika Wildan Ramadhan Wijaya mengatakan, dari hasil survei tercatat PDI Perjuangan dengan elektabilitas 17,8 persen dan posisi kedua Partai Demokrat elektabilitasnya mencapai 14,3 persen.
“Untuk posisi ketiga ditempati oleh Partai Gerindra yang mengalami penurunan dan elektabilitasnya menjadi 10,8 persen,” kata Wildan Ramadhan Wijaya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Survei juga mencatat, posisi keempat atau posisi selanjutnya setelah Gerindra ditempati oleh Partai NasDem dengan elektabilitas 8,1 persen, diikuti oleh Partai Golkar 7,8 persen, lalu PKS 7,6 persen,serta PKB 4,3 persen, dan PAN 2,3 persen.
“Sementara untuk Partai PPP elektabilitasnya hanya 1,9 persen. Untuuk parpol di luar parlemen secara keseluruhan mendapatkan dukungan elektabilitas 6,8 persen dan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 18,5 persen,” kata Wildan.
Hasil ini diperoleh dari survei Magna Charta Politika yang dilakukan pada 3 hingga 10 Januari 2023 dengan mengambil populasi warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.
Sampel survei yang diambil dilakukan di 34 provinsi. Terdapat 2.000 responden yang diambil secara acak dengan margin of error 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.