TAJUKNASIONAL.COM Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956. Ia berasal dari keluarga yang lekat dengan dunia pendidikan dan pemerintahan Indonesia.
Ayahnya, Soemantri Brodjonegoro, adalah tokoh penting yang pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (1967–1973) serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1973), sekaligus Rektor keenam Universitas Indonesia.
Latar Belakang Pendidikan
Satryo menekuni bidang teknik mesin sejak menempuh pendidikan tinggi. Ia meraih gelar Ph.D dari University of California, Berkeley, pada 1985, setelah sebelumnya menjalani studi doktoralnya di Universitas Tokyo, Jepang.
Rekam jejak akademiknya mencerminkan dedikasi yang kuat terhadap riset dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Baca juga : Profil Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Merah Putih
Karier Akademik
Satryo memulai kiprahnya sebagai dosen di Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Reputasinya semakin menonjol saat dipercaya menjadi Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB pada 1992. Di posisi tersebut, ia memperkenalkan sistem evaluasi mandiri yang kemudian diadopsi secara luas di lingkungan kampus.
Sebagai ilmuwan, Satryo produktif menulis dan menghasilkan lebih dari 99 publikasi ilmiah. Kini, ia tetap aktif di dunia akademik sebagai dosen tamu di Toyohashi University of Technology, Jepang, sekaligus di ITB.
Kiprah di Pemerintahan
Karier Satryo mencapai puncaknya ketika dipercaya menjabat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) pada 1999. Selama delapan tahun memimpin, ia melahirkan berbagai terobosan penting bagi dunia pendidikan tinggi Indonesia.
Salah satu langkah bersejarahnya adalah mendorong transformasi universitas negeri menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), yang kini dikenal dengan sebutan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).
Baca juga :Â Mentrans dan Mendikti Saintek Kolaborasi Siapkan Beasiswa Transmigrasi Patriot untuk Cetak SDM Unggul
Pada 2007, ia juga menggagas program World Class University untuk mendorong perguruan tinggi Indonesia bersaing di kancah global melalui kolaborasi internasional, peningkatan publikasi ilmiah, serta partisipasi dalam QS World University Rankings.
Di bawah kepemimpinannya, isu kualitas lulusan menjadi perhatian utama. Satryo berupaya memperbaiki kompetensi mahasiswa agar lebih siap menghadapi tantangan pasar kerja, sebuah langkah yang terus bergema hingga kini.
Prestasi dan Penghargaan
Kontribusi Satryo di bidang pendidikan dan akademik telah diakui melalui sejumlah penghargaan. Pada Maret 2010, ia menerima Medali Ganesha Bakti Cendekia Utama dari ITB sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya.
Baca juga:Â Mendiktisaintek Siapkan Beasiswa untuk Dukung Program Transmigran Patriot
Kemudian, pada 3 November 2016, ia dianugerahi tanda jasa internasional The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Dedikasi Seumur Hidup
Dengan pengalaman panjang di dunia akademik, kepemimpinan di birokrasi pendidikan, hingga pengakuan internasional, Satryo Soemantri Brodjonegoro dikenal sebagai salah satu tokoh yang telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI