Dua tahun kemudian, ia dipindahkan ke Komisi I DPR RI, yang menangani urusan luar negeri, pertahanan, komunikasi dan informatika, serta intelijen. Ia juga aktif dalam penyaluran bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza.
Karier politik Meutya terus menanjak. Ia sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) pada 2014, kemudian menjadi Wakil Ketua Komisi I DPR.
Dalam masa jabatannya, Meutya turut berperan penting dalam lahirnya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta mendorong program sertifikasi wartawan.
Baca juga: Profil Aryoko Rumaropen, Akademisi dan Birokrat yang Kini Menjabat Wakil Gubernur Papua
Sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua Komisi I DPR, Meutya menorehkan sejarah dengan menyelesaikan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan menginisiasi perubahan UU ITE demi memperkuat perlindungan anak di ranah digital.
Kini, sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya membawa visi baru untuk memperkuat keamanan digital nasional sekaligus membangun internet yang ramah anak.
Baca juga: Profil Dudy Purwagandhi, Putra Asli Kuningan yang Kini Menjabat Menteri Perhubungan RI
Selain melanjutkan agenda besar seperti pemberantasan judi online dan pinjaman ilegal, ia juga menaruh perhatian besar pada isu perlindungan anak dari kejahatan siber, termasuk perdagangan manusia, pornografi anak, dan kekerasan digital.
Dengan latar belakang jurnalistik yang kuat, integritas tinggi, serta pengalaman panjang di dunia politik, Meutya Hafid diharapkan mampu membawa arah baru bagi Kemenkomdigi, menuju Indonesia yang lebih aman, inklusif, dan cerdas secara digital.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI
