Jumat, 26 September, 2025

Profil Dokter Tan Shot Yen, Ahli Gizi yang Lantang Mengkritik Program Makan Bergizi Gratis

TAJUKNASIONAL.COM Nama dr. Tan Shot Yen, M.Hum menjadi sorotan publik setelah ia melontarkan kritik keras terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di hadapan Komisi IX DPR RI.

Dalam rapat yang digelar Selasa (22/9/2025) itu, dr. Tan menyoroti beberapa aspek krusial, mulai dari kualitas menu hingga peran ahli gizi yang terlibat.

Dalam paparannya, dr. Tan mengungkap temuan mengejutkan: banyak ahli gizi yang ditugaskan dalam program MBG adalah lulusan baru (fresh graduate) yang belum memiliki jam terbang memadai.

Baca juga : Profil Gustavo Petro: Perjalanan Politik dari Aktivis Kiri ke Presiden Kolombia, Bersuara Untuk Gaza di PBB

Ia mencontohkan, para ahli gizi muda ini bahkan tidak memahami konsep penting seperti Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), yaitu sebuah sistem untuk memastikan keamanan pangan.

“Mereka nggak ngerti kalau ditanya apa itu HACCP, ‘hah? HACCP hewan apa itu?’ Loh ya ahli gizi ora ngerti,” ungkapnya, menegaskan kurangnya pengalaman para profesional muda tersebut.

Selain itu, dr. Tan juga menyoroti penggunaan Ultra-Processed Food (UPF) atau makanan ultra-olahan dalam menu MBG. Ia melihat banyak menu yang dibagikan hanya berfokus pada hitungan kalori tanpa memperhatikan kualitas bahan.

“Kenapa Anda lihat itu yang seringkali ditayangkan oleh SPPG itu biasanya cuman hitung-hitungan kalori. Kalorinya cukup tapi kualitasnya?” tanyanya.

Baca juga : Profil Komjen Pol Chryshnanda Dwilaksana, Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri

Ia mendesak pemerintah untuk segera menghentikan penggunaan UPF dan menggantinya dengan makanan segar (real food) yang lebih sehat. Ia juga mewanti-wanti agar program ini tidak menjadi sorotan internasional, mengingat media asing sudah mulai memberitakan kasus keracunan makanan yang terjadi di beberapa daerah.

Kritikan dr. Tan tidak hanya berhenti di situ. Ia juga menyoroti ironi penggunaan makanan ala Barat seperti burger, spageti, dan bakmi dalam program yang seharusnya mengedepankan identitas bangsa.

“Tapi, yang terjadi di Lhoknga sampai dengan Papua yang dibagi adalah burger, di mana tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia,” tegasnya.

Profil dan Perjalanan Karier

Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum lahir di Beijing, Tiongkok, pada 17 September 1964. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Tarumanegara dan melanjutkan karier profesional di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Baca juga : Dapat Anggaran Rp355 Triliun, Demokrat Dorong Peningkatan Kualitas MBG

Ia dikenal sebagai dokter yang berdedikasi tinggi pada kesehatan masyarakat, terutama melalui edukasi gizi.

Perjalanan akademisnya sangat luas, mencakup bidang instructional physiotherapy di Perth, Australia (1992), serta diploma dalam bidang Penyakit Menular Seksual dan HIV-AIDS di Thailand (1996).

Pada tahun 2009, ia menyelesaikan pendidikan pascasarjana di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, menunjukkan kedalaman pemikirannya yang tidak hanya terbatas pada dunia medis.

Sebagai penulis buku Nasehat buat Sehat dan kolumnis tetap di Kompas.com sejak 2016, dr. Tan telah mengedukasi jutaan pembaca tentang pentingnya pola makan sehat berbasis pangan lokal.

Ia juga sangat aktif di media sosial, terutama Instagram, tempat ia memiliki lebih dari 1,2 juta pengikut, untuk terus menyuarakan pentingnya gizi dan gaya hidup sehat.

Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini