Perjalanan Politik Bersama Partai Golkar
Tak lama setelah pensiun, Lodewijk terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar). Pada tahun 2016, ia dipercaya menjadi Ketua DPD Golkar Lampung.
Karier politiknya terus menanjak hingga akhirnya ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar, meski sempat menuai kontroversi karena masa keanggotaannya yang dinilai belum memenuhi syarat lima tahun.
Namun, kepercayaan terhadap integritas dan dedikasinya membuatnya tetap bertahan di jajaran elite partai. Pada tahun 2021, setelah Azis Syamsuddin terseret kasus korupsi, Lodewijk ditunjuk menggantikannya sebagai Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik dan Keamanan.
Posisi tersebut menjadikannya salah satu figur penting dalam proses legislasi nasional dan dinamika politik di parlemen.
Meski pada Pemilu Legislatif 2024 ia tidak berhasil mempertahankan kursinya di DPR, Lodewijk kembali mendapat kepercayaan dengan diangkat menjadi Wakil Menko Polhukam di pemerintahan baru.
Baca juga: Profil Purbaya Yudhi Sadewa: Menkeu “Koboi” yang Bawa Nuansa Baru di Dunia Ekonomi
Kekayaan dan Kehidupan Pribadi
Selain dikenal karena kiprahnya di dunia militer dan politik, Lodewijk F. Paulus juga tercatat memiliki harta kekayaan yang cukup besar.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 31 Maret 2024, total kekayaannya mencapai Rp15,8 miliar.
Rinciannya meliputi tanah dan bangunan senilai Rp8,21 miliar, alat transportasi dan mesin sebesar Rp2,5 miliar, harta bergerak lainnya Rp2,22 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp2,91 miliar.
Dengan latar belakang militer yang kuat dan pengalaman politik yang luas, Lodewijk F. Paulus kini dihadapkan pada tantangan baru sebagai Wakil Menko Polhukam, posisi strategis yang menuntut keseimbangan antara disiplin militer dan kebijaksanaan politik.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI



