TAJUKNASIONAL.COM Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengusulkan agar Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengirimkan tim pengamat untuk memantau pelaksanaan pemilu di Myanmar yang dijadwalkan berlangsung pada Desember mendatang.
Prabowo menyampaikan usulan tersebut saat menghadiri sesi retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10).
Ia menilai langkah tersebut penting untuk menjamin transparansi, akuntabilitas, dan kredibilitas proses demokrasi di negara tersebut.
“ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat guna membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi,” ujar Prabowo dalam pernyataannya di hadapan para pemimpin ASEAN.
Baca Juga: Anggota DPR RI Tegaskan APBN Tak Boleh Jadi Penyangga Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh
Menurut Prabowo, peran aktif ASEAN menjadi kunci dalam memastikan pelaksanaan pemilu yang damai dan inklusif di Myanmar.
Ia juga menegaskan bahwa Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN untuk memfasilitasi dialog antara semua pihak yang terlibat dalam konflik politik di negara itu.
Tekankan Implementasi Konsensus Lima Poin
Selain mengusulkan pengiriman pengamat, Prabowo juga menyoroti lambannya implementasi konsensus lima poin ASEAN terkait krisis Myanmar.
Padahal, kesepakatan tersebut telah disetujui hampir lima tahun lalu sebagai dasar penyelesaian damai di negara tersebut.
“Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang bagi dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung proses yang benar-benar inklusif,” tegasnya.
Prabowo menilai konsensus lima poin harus tetap menjadi acuan utama dalam mendorong stabilitas kawasan, serta menjadi wujud komitmen ASEAN menjaga perdamaian dan hak asasi manusia di Asia Tenggara.
ASEAN Diminta Jaga Stabilitas Kawasan
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja.
Ia menilai perbedaan yang tidak segera diredakan berpotensi mengganggu stabilitas kawasan.



