TajukNusantara – Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Ikatan Alumni ITB (IA-ITB), Yayasan Alumni Peduli IPB (YAPI), Ikatan Alumni UI (ILUNI-UI), Ikatan Alumni Atma Jaya Jakarta, dan Ikatan Alumni Trisakti (IKA USAKTI) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7).
“Kami (Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X) menyampaikan apresiasi kepada narasumber yang telah memberikan masukan dan saran mengenai pembiayaan pendidikan,” ungkap Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi saat membacakan kesimpulan RDPU.
Dari beberapa masukan yang disampaikan, Dede mendorong setiap Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN BH) untuk memiliki keunggulan komparatif yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembiayaan pendidikan. “Setiap Perguruan Tinggi BH harus memiliki keunggulan komparatif terutama dalam memenuhi kebutuhan industri. Riset yang berbasis industri dan hasilnya harus menjadi produk yang diperlukan karena saat ini riset kita belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan industri,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan gagasan penyelenggaraan pendidikan tinggi melalui online learning. Ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak mahasiswa dengan biaya yang lebih terjangkau.
“Komisi X DPR RI mendorong integrasi online learning sebagai alternatif biaya pendidikan yang lebih terjangkau. Namun, kami juga harus mempertimbangkan bagaimana implementasinya tanpa menghilangkan kesempatan bagi sektor swasta,” tambahnya.
Dede juga mempertimbangkan gagasan tentang adanya tabungan pendidikan yang dikelola pemerintah untuk menjamin orang tua yang ingin anaknya melanjutkan pendidikan tinggi, sehingga sudah memiliki kesiapan pembiayaan.
“Konsep asuransi pendidikan juga perlu dipertimbangkan, agar keluarga dapat menyiapkan biaya pendidikan anaknya tanpa khawatir,” katanya.
Terakhir, pihaknya berharap para Ikatan Alumni dapat berperan aktif dalam memperluas jaringan dan peluang bagi civitas akademika. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan tinggi di Indonesia. Alumni memiliki peran strategis dalam mendukung universitas, baik melalui jaringan profesional, maupun sumber daya finansial yang mereka miliki. Dukungan ini sangat penting untuk membantu universitas-universitas mengembangkan program-program yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Dengan adanya kerjasama yang erat antara Komisi X, perguruan tinggi, dan ikatan alumni, diharapkan revolusi dalam pembiayaan pendidikan dapat terwujud, sehingga akses dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia semakin meningkat. Langkah-langkah strategis seperti pengembangan riset berbasis industri, integrasi online learning, dan implementasi tabungan pendidikan merupakan beberapa solusi yang diharapkan mampu mengatasi tantangan pembiayaan pendidikan di masa depan.