TajukNasional Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia diminta untuk menyampaikan permintaan maaf kepada publik terkait kebijakan pelarangan penjualan gas LPG 3 kg bersubsidi oleh pengecer.
Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung dalam kanal YouTube pribadinya pada Kamis (6/2).
Menurut Rocky, kebijakan yang dibuat oleh Bahlil tersebut telah menyebabkan kesulitan bagi masyarakat kecil, terutama dalam mendapatkan gas melon yang menjadi kebutuhan utama sehari-hari.
Ia menilai kebijakan tersebut sebagai keputusan yang tidak mempertimbangkan dampak luasnya terhadap rakyat kecil.
“Pertanggungjawaban moralnya, Bahlil harus datang ke publik untuk menyatakan bahwa dia salah membuat kebijakan. Karena dia tidak mampu mengantisipasi kebijakan yang dungu,” ujar Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menegaskan bahwa akibat kebijakan tersebut, masyarakat terpaksa mengantre panjang demi mendapatkan gas LPG 3 kg.
Ia bahkan menyoroti adanya korban jiwa, seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang meninggal dunia akibat kelelahan saat mengantre gas bersubsidi.
“Bahlil mesti bertanggung jawab. Pertanggungjawaban tertinggi dari seorang menteri itu di dalam integritas dirinya adalah mengundurkan diri. Itu dalilnya,” tambah Rocky.
Rocky juga mengkritik bahwa kebijakan ini diambil tanpa adanya koordinasi yang matang, termasuk dengan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menilai hal ini sebagai langkah yang ceroboh dan tidak berpihak kepada rakyat kecil yang sangat bergantung pada LPG bersubsidi.
Sejauh ini, Bahlil Lahadalia belum memberikan tanggapan resmi atas kritik yang dilontarkan terhadap kebijakan tersebut.
Masyarakat pun menanti langkah selanjutnya dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan distribusi LPG 3 kg ini.
