Kamis, 24 April, 2025

Menko Marves Gunakan Tenaga Asing Jadi Pengawas IKN, Pengamat: Ganti Nama IKN Jadi Ibukota Asing

TajukPolitik – Penempatan tenaga kerja asing sebagai pengawas proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dikritik oleh Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie.

Menurut Jerry, penyataan Luhut ini menggelikan karena seolah menunjukkan pro asing. Sebab, menunjuk bule sebagai pengawas memperlihatkan ketidakprofesionalan.

“Saya kira ini proyek asing, jadi ganti aja nama IKN (Ibukota Nusantara) jadi IKA atau Ibukota asing,” kata Jerry kepada dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/6).

Jerry menduga pengawas proyek IKN berasal dari Tenaga Kerja China. Menurutnya, Luhut sedang mencoba mengelabui masyarakat dengan menyebut tenaga bule.

“Contoh mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan TKA yang mayoritas dari China. Menariknya, ternyata ada posisi tukang las yang juga diisi oleh TKA China,” ungkap Jerry.

Sebagai Ketua Percepatan IKN, Luhut melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pengawas pembangunan IKN dari warga negara asing atau bule.

“Saya melapor Bapak Presiden, pengawas itu kita terpaksa, dengan segala hormat, kita pakai bule-bule untuk menjadi kualitas. Jadi, jangan nanti, Presiden itu, (pekerjaan) jadi, tapi kualitasnya tidak bagus,” kata Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6).

Sementara itu mantan Sekretaris kementerian BUMN, Said Didu juga turut mengkritik kebijakan Menko Marves tersebut.

“Sejak rezim ini, bangsa Indonesia langsung dianggap bodoh. Mulai dari pekerjaan tambang sampai pekerjaan sipil di IKN bangsa ini dianggap tdk mampu,” tuturnya dalam akun twitter pribadinya yang dikutip tajuknasional.com, Rabu (14/6).

“Pdhl 80 an kita sdh buat pabrik pupuk, kilang minyak, pesawat terbang apalagi hanya pekerjaan sipil,” lanjutnya.

IKN sendiri sudah jauh melenceng dari rencana awal bahkan janji Presiden jokowi bahwa Januari 2023 akan terlihat gedung-gedung tinggi di IKN. namun nyatanya samapai hari ini belum ada satu gedung pun berdiri di kawasan IKN tersebut. Seperti diketahui IKN kesulitan mencari investor bahkan Jokowi sampai menawarkan warga Singapura untuk tinggal di IKN.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini