Jumat, 26 September, 2025

Menko AHY Dorong Diaspora Berkontribusi Bangun Bangsa dan Hadapi Tantangan Global

TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menerima kunjungan perwakilan universitas-universitas terkemuka dunia bersama jaringan diaspora Indonesia di Jakarta.

Pertemuan strategis ini membahas tantangan global, peluang kerja sama, serta peran diaspora dalam memperkuat masa depan bangsa.

Dalam sambutannya, Menko AHY menegaskan bahwa kontribusi nyata jauh lebih penting daripada sekadar gelar atau pencapaian akademik.

“Pada akhirnya, semuanya kembali pada kontribusi. Bukan hanya tentang seberapa pintar atau tinggi gelar kita, melainkan apakah kita mampu memberikan nilai bagi masyarakat dan bangsa,” ujarnya.

Baca Juga: Jangan Flexing, Ibas Minta Kader Demokrat Fokus Dengarkan Suara Rakyat!

AHY menekankan tiga faktor utama sebagai kunci keberhasilan negara, yakni kualitas sumber daya manusia, kepemimpinan, dan tata kelola pemerintahan.

Menurutnya, meskipun dunia menghadapi krisis iklim, konflik geopolitik, hingga disrupsi teknologi, faktor manusia tetap menjadi pusat dari setiap kebijakan pembangunan. “Jalan, jembatan, transportasi, semuanya harus oriented for the people,” tegasnya.

Diaspora sebagai Aset Strategis Bangsa

Dalam kesempatan itu, Menko AHY menyoroti pentingnya memberi ruang, kepercayaan, dan peluang bagi diaspora Indonesia yang telah berkiprah di berbagai belahan dunia.

Diaspora, menurutnya, merupakan aset strategis yang dapat memperkuat ekonomi, riset, teknologi, hingga diplomasi Indonesia di level internasional.

Menanggapi dinamika geopolitik global, AHY menyerukan agar Indonesia lebih aktif terlibat dalam isu-isu kemanusiaan dan iklim.

Baca Juga: Pesan SBY kepada Kader Demokrat: Peka dengan Kondisi Masyarakat, Jangan Pamer Kemewahan!

“Kita tidak bisa hanya menjadi penonton. Indonesia harus hadir, mengambil peran, bahkan menjadi champion dalam isu-isu kemanusiaan dan iklim,” katanya.

Sebagai Menko yang membawahi sektor infrastruktur, perhubungan, pertanahan, dan transmigrasi, AHY juga menekankan pentingnya transisi energi baru terbarukan serta pembangunan infrastruktur yang tangguh menghadapi krisis iklim.

“Jangan larang kami tumbuh. Indonesia first. Tapi kami juga ingin catch up dengan dukungan teknologi, pembiayaan, dan kerja sama global yang adil,” jelasnya.

Kolaborasi Akademisi, Pelaku Usaha, dan Pemerintah

AHY menilai dialog antara akademisi, dunia usaha, dan pemerintah sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.

“Dialog seperti ini penting. Akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah harus saling mendengarkan. Karena pada akhirnya, kita punya tujuan yang sama: menjadikan masyarakat lebih sejahtera,” ungkapnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini