Kondisi tersebut dinilai berisiko jika terjadi perlambatan ekonomi atau kebijakan proteksionisme di negara tujuan utama.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Minta Pemda Percepat Belanja APBD 2025 untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, menegaskan industri furnitur membutuhkan dukungan konkret berupa akses modal murah dan peningkatan volume pembiayaan.
“Melalui LPEI, kami bisa mendapatkan pembiayaan dengan bunga sekitar 6 persen. Namun, kami berharap volumenya bisa ditingkatkan agar dampaknya lebih signifikan bagi industri,” kata Sobur.
Dengan dukungan pembiayaan ekspor ini, pemerintah berharap industri furnitur Indonesia mampu memperluas pasar, meningkatkan kapasitas produksi, serta memperbesar kontribusi terhadap ekspor nasional dalam jangka menengah hingga panjang.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI



