TAJUKNASIONAL.COM Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah mulai mematangkan pembahasan terkait penyelesaian utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.
Hal itu diungkapkannya seusai bertemu CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuan tersebut, Menkeu Purbaya mengatakan pembahasan yang dilakukan mencakup berbagai aspek teknis, termasuk skema restrukturisasi yang paling memungkinkan untuk diterapkan.
Ia menegaskan bahwa tim teknis Kementerian Keuangan dan tim teknis Danantara Indonesia akan segera melakukan diskusi lanjutan.
“Kita diskusi baiklah, termasuk KCIC masih akan dicari bentuk yang pas seperti apa. Nanti tim teknis dia diskusi dengan tim teknis saya. Ini kan masih belum clear betul seperti apa. Saya sih belum tahu sampai detail. Tapi gambaran besarnya clear lah kita mau ngapain ke depan,” ujar Purbaya.
Menurutnya, pemerintah dan Danantara Indonesia juga telah menyiapkan langkah lanjutan berupa perjalanan ke China untuk negosiasi langsung dengan pihak terkait di negara tersebut.
Namun, Purbaya menekankan bahwa keberangkatan hanya akan dilakukan setelah ada kepastian mengenai pihak yang akan ditemui serta skema penyelesaiannya.
“Saya bilang begini. Saya nggak tahu di China ketemu siapa, China Development Bank (CDB) apa NDRC-nya. Nanti, kalau udah clear ketemu siapa dan skemanya seperti apa, baru kita ke China. Kalau nggak, saya bingung ke China ketemu siapa, nggak jelas,” katanya.
Sebelumnya, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani memberi sinyal bahwa negosiasi bisa dilakukan pada Desember 2025.
Rosan menyebut pihaknya telah menjalin komunikasi intens dengan Menkeu serta menyiapkan proposal komprehensif terkait restrukturisasi utang Whoosh.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Minta Pemda Percepat Belanja APBD 2025 untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
“Secepatnya, insya Allah (pada Desember),” kata Rosan.
“Kita komunikasi terus dengan beliau, dengan Pak Purbaya. Kita duduk dan kita juga sedang memastikan bahwa nanti kita ke China-nya, kita sudah matang proposal ke China-nya.”
Hingga kini, utang KCIC menjadi salah satu isu besar dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung yang telah beroperasi sejak 2023.
Pemerintah berupaya mencari skema terbaik agar keberlanjutan proyek tetap terjamin tanpa membebani fiskal secara berlebihan.



