Jumat, 18 April, 2025

Menekraf Tegaskan Lisensi Merek Adalah Kunci Perkuat Daya Saing Ekonomi Kreatif Lokal

TajukNasional Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menegaskan pentingnya lisensi merek dan perlindungan kekayaan intelektual (KI) sebagai fondasi utama untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menekraf Riefky saat menerima Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Susanty Widjaja, dalam pertemuan strategis yang digelar di Gedung Film Pesona Indonesia, Kamis (10/04/2025).

“Lisensi adalah kata kunci agar merek lokal tidak hanya bertahan, tapi juga bisa bersaing di pasar global sebelum terdesak oleh merek asing,” ujar Riefky. Ia juga menegaskan bahwa upaya perlindungan terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual kini tengah diperdalam bersama Kementerian Hukum dan HAM.

Menekraf membuka ruang kolaborasi dengan ASENSI dalam mendorong edukasi dan pemetaan lisensi di sektor ekonomi kreatif, khususnya melalui 8 program unggulan Kemenekraf yang dikenal sebagai ASTA EKRAF.

“Kami ingin sinergi seperti EKRAF KAYA dan EKRAF DATA dapat membantu membuka jalur lisensi menuju pasar internasional,” ungkapnya.

ASENSI sendiri merupakan asosiasi pelaku lisensi, waralaba, dan usaha kreatif lainnya yang fokus memberdayakan merek dan produk lokal berbasis Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Susanty berharap kerja sama dengan Kemenekraf dapat menguatkan perlindungan hukum dan skema komersialisasi bagi pelaku kreatif.

“Kami siap mendukung pemetaan terhadap 17 subsektor ekraf, termasuk pendanaan dan strategi ekspor lisensi yang bisa mengangkat IP lokal menjadi pemain global,” kata Susanty.

ASENSI juga mengundang Kemenekraf untuk berpartisipasi dalam Indonesia Licensing and Franchise Export (ILFEX) 2025, yang akan digelar bersamaan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD pada 15–19 Oktober 2025.

Pada pertemuan tersebut, Menekraf Riefky turut didampingi sejumlah pejabat tinggi Kemenekraf, termasuk Deputi Pengembangan Strategis Ekraf Cecep Rukendi dan Direktur Fesyen Romi Astuti.

Dalam kepemimpinannya, Menekraf menargetkan penciptaan 27 juta lapangan kerja kreatif dalam lima tahun ke depan, selaras dengan visi Prabowo-Gibran melalui Asta Cita ke-3: peningkatan kewirausahaan dan industri kreatif nasional.

Kementerian Ekraf meyakini bahwa penguatan ekosistem melalui pendekatan hexahelix dapat menjadikan sektor kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional, dimulai dari level daerah.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini