TajukNasional Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, menyampaikan duka cita atas kecelakaan bus yang membawa jemaah umrah asal Indonesia di Arab Saudi pekan lalu. Insiden di Wadi Qudeid, antara Madinah dan Mekkah, pada Kamis (20/3), mengakibatkan enam jemaah meninggal dunia, termasuk anggota DPRD Bojonegoro, Eny Soedarwati.
“Kami sangat berdukacita atas insiden ini. Salah satu korban adalah Mbak Eny, anggota DPRD dari PKB, Bojonegoro,” ujar Maman Imanulhaq, Senin (24/3/2025).
Selain korban jiwa, beberapa jemaah mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Maman mendesak evaluasi menyeluruh terkait penyelenggaraan umrah dan haji, terutama standar keselamatan transportasi.
“Alat transportasi yang digunakan jemaah harus memenuhi standar keselamatan yang ketat, termasuk kelayakan pengemudi,” tegasnya.
Maman juga menyoroti fenomena pengemudi musiman yang kurang pengalaman dan tidak tersertifikasi saat musim haji. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan akibat ketidaktahuan rute atau kelalaian terhadap aturan keselamatan.
“Beberapa sopir tidak melalui proses sertifikasi. Mereka tidak memahami rute dengan baik atau mengabaikan aturan keselamatan, ini menjadi catatan penting bagi Komisi VIII dalam evaluasi mendatang,” lanjutnya.
Ia juga menekankan peran pemandu atau muthowif dalam menjaga keselamatan jemaah. Menurutnya, mereka harus aktif mengingatkan sopir agar berkendara dengan aman serta memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan.
“Muthowif harus memastikan kendaraan yang dipakai jemaah aman, bukan hanya mempertimbangkan harga murah tetapi mengabaikan keselamatan,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Maman berharap kejadian serupa tidak terulang dan meminta pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap transportasi jemaah umrah dan haji. “Keselamatan jemaah harus menjadi prioritas utama. Kita harus terus berupaya mencegah insiden seperti ini di masa depan,” tutupnya.
