TAJUKNASIONAL.COM Serangan udara Israel kembali mengguncang Jalur Gaza hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan pada Rabu (8/10/2025).
Akibat serangan tersebut, sedikitnya 30 warga Palestina dilaporkan tewas, termasuk anak-anak dan perempuan.
Menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, salah satu serangan paling parah menghantam rumah keluarga Ghaboun di lingkungan Al-Sabra, Gaza Utara. Lebih dari 40 orang dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Tim pertahanan sipil setempat berjuang mengevakuasi korban di tengah keterbatasan peralatan dan ancaman serangan lanjutan.
“Dari serangan itu setidaknya enam orang tewas,” ujar Dr. Mohammed Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Kamis (9/10).
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Tegas Tolak Pemberian Visa untuk Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025
Ia menambahkan, total korban jiwa sejak malam sebelumnya telah mencapai 30 orang dan puluhan lainnya mengalami luka berat.
Militer Israel atau Angkatan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim serangan udara tersebut menargetkan “sel teroris Hamas” yang beroperasi di dekat pasukan mereka.
Namun hingga kini, klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen oleh pihak ketiga.
Rekaman video dari pertahanan sipil Gaza memperlihatkan suasana mencekam saat tim penyelamat menggali puing-puing bangunan.
