TajukNasional Kementerian PU (Pekerjaan Umum) resmi memulai proyek rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Cibaliung di Kabupaten Pandeglang, Banten. Upaya ini merupakan bagian dari program strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut guna mendukung swasembada pangan nasional, sejalan dengan program Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi ini merupakan salah satu prioritas utama Kementerian PU. Melalui jaringan irigasi yang optimal, kami berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan memastikan pasokan air yang memadai untuk lahan-lahan pertanian,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, Bob Arthur Lombogia, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (3/11).
Proyek rehabilitasi ini mencakup perbaikan dan perluasan jaringan irigasi di DI Cibaliung yang berada di bawah Bendung Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Bendung yang dibangun sejak tahun 1980 ini kini ditingkatkan kapasitasnya untuk mencakup wilayah irigasi seluas 4.303 hektare (ha) di Kecamatan Cikeusik. DI Cibaliung terdiri dari dua bagian utama, yaitu Cibaliung Kiri dengan luas 1.810 ha yang memiliki debit 2,73 m³/detik, dan Cibaliung Kanan yang mencakup area seluas 2.493 ha dengan debit 3,76 m³/detik.
Pekerjaan rehabilitasi DI Cibaliung dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau Ciujung Cidurian, di bawah naungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, dengan kontraktor pelaksana Hansol-Waskita, melalui kerja sama Joint Venture. Proyek ini didanai melalui pinjaman senilai Rp233,8 miliar, dengan masa pengerjaan selama 730 hari kalender dan ditargetkan selesai pada Oktober 2026.
Dana proyek rehabilitasi tersebut dialokasikan untuk berbagai pekerjaan peremajaan, termasuk revitalisasi Bendung Cibaliung serta pengembangan saluran primer sepanjang 24,43 km dan saluran sekunder sepanjang 13,83 km di DI Cibaliung Kanan, dan pengembangan saluran primer sepanjang 7,31 km di DI Cibaliung Kiri. Selain itu, proyek ini mencakup rehabilitasi beberapa bangunan penting seperti tiga bangunan bagi sadap, satu bangunan ukur, lima bangunan terjun, 31 bangunan sadap, 44 gorong-gorong pembuang, serta 36 talang pembuang.
Dengan peningkatan kapasitas dan modernisasi pengelolaan air irigasi, diharapkan rehabilitasi DI Cibaliung mampu meningkatkan Indeks Pertanaman dari 113 persen menjadi 190 persen, yang berarti lahan dapat ditanami lebih sering dalam setahun. Hasil ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Pandeglang dan menopang target swasembada pangan di Banten serta nasional.
“Modernisasi sistem irigasi ini akan memastikan distribusi air lebih merata, sehingga potensi lahan pertanian dapat dioptimalkan. Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah ini,” kata Bob Arthur Lombogia.
Dengan rehabilitasi DI Cibaliung, Kementerian PU berharap program ini bisa menjadi model bagi pengelolaan daerah irigasi lainnya di Indonesia dalam upaya menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan.