TAJUKNASIONAL.COM – Pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menegaskan pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai penggerak inovasi sekaligus akselerator pertumbuhan industri kreatif. Hal itu disampaikan Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya saat membuka Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2025 yang digelar KORIKA di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Menurut Teuku Riefky, dengan 185 juta pengguna internet dan 139 juta pengguna media sosial, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan AI di berbagai subsektor, mulai dari desain, animasi, gim, aplikasi, hingga pemasaran digital.
“Kontribusi ekonomi kreatif tahun 2024 mencapai Rp 1.500 triliun terhadap PDB dengan 26,5 juta tenaga kerja. Dengan adopsi AI, kontribusi ini bisa meningkat signifikan. AI mempercepat produksi, mengoptimalkan pemasaran, dan membuka pasar global. Namun kreativitas manusia tetap harus menjadi pusat. AI adalah kolaborator, bukan pengganti kreator,” ujarnya.
Meski demikian, Teuku Riefky mengingatkan adanya tantangan, terutama perlindungan hak cipta dan literasi digital. Regulasi dinilai perlu diperkuat agar karya kreator yang dipakai sebagai data latih AI tetap dilindungi melalui mekanisme lisensi.
Kemenekraf sendiri tengah menyiapkan kerangka strategis pengembangan dan pemanfaatan AI. Fokusnya meliputi riset, inovasi, perlindungan kekayaan intelektual, literasi serta etika AI, hingga dukungan bagi startup lokal.
Dalam forum yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya integrasi AI dalam program pemerintah. Ia mencontohkan program magang digital untuk lulusan perguruan tinggi serta penyediaan co-working space di Tanah Abang dan Blok M, hasil kolaborasi Kemenko Perekonomian, Kemenekraf, dan Pemprov DKI Jakarta.
AIIS 2025 diharapkan mampu memperkuat sinergi teknologi dan kreativitas, sehingga lahir ekosistem digital yang inklusif, inovatif, dan kompetitif secara global.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
