Kini kami memperluasnya ke tahap pemberdayaan ekonomi, agar mereka memiliki ruang yang lebih besar untuk berkontribusi,” tutur Saifullah.
Program ini juga menjadi bagian dari dukungan Kemensos terhadap visi pemerintah dalam menciptakan masyarakat inklusif dan berkeadilan sosial.
Dengan melibatkan penyandang disabilitas dalam sektor kuliner, diharapkan masyarakat semakin memahami bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya dan berprestasi.
Langkah ini pun mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, organisasi sosial, dan dunia usaha yang mulai menunjukkan keterbukaan terhadap tenaga kerja disabilitas.
Kemensos menegaskan akan terus memperluas kerja sama lintas sektor agar upaya pemberdayaan ini bisa berkelanjutan dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan penyandang disabilitas di Indonesia.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI
