TajukNasional Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Barekraf) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan ekonomi kreatif di desa. Penandatanganan berlangsung di Kantor Kemendes PDT, Jakarta, pada Senin, 17 Februari 2025.
Menekraf Teuku Riefky Harsya dan Mendes PDT Yandri Susanto menandatangani kesepakatan tersebut yang disaksikan oleh pejabat dari kedua kementerian. Kerja sama ini bertujuan untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai motor penggerak ekonomi nasional yang merata hingga ke desa-desa.
“Ini adalah langkah besar bagi kita untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Desa memegang peran kunci dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat. Dalam program Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, pembangunan dimulai dari desa untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan kemiskinan,” ujar Menekraf Riefky.
Kemenekraf akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pelaku bisnis, pemerintah, komunitas, media, lembaga keuangan, serta Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal yang menangani urusan desa dan daerah tertinggal.
“Pengembangan ekonomi kreatif memerlukan pembinaan dan pendampingan yang merata, baik di pusat maupun di desa-desa dan daerah tertinggal. Kerja sama ini mendukung Kemenekraf dalam berkolaborasi dengan kementerian terkait,” tambah Menekraf Riefky.
Dalam kerja sama ini, ada empat fokus utama: pertukaran dan pemanfaatan data serta informasi, penguatan kelembagaan dan tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di sektor ekonomi kreatif, pengembangan ekonomi kreatif di desa dan daerah tertinggal, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekonomi kreatif.
“Pengembangan ekonomi harus merambah ke semua pihak, termasuk desa yang sangat membutuhkan perhatian. Kolaborasi antarkementerian menjadi kunci dalam membangkitkan semangat gotong royong, inovasi, dan pemberdayaan di desa,” jelas Menekraf Riefky.
Di sisi lain, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal juga akan memperkuat program Festival Bangun Desa, Bangun Indonesia, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa, memaksimalkan pemanfaatan dana desa untuk ketahanan pangan, menciptakan desa bebas sampah, serta membangun desa terdepan.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan kementerian terkait untuk mengatasi berbagai persoalan di desa. Sinergi ini diharapkan mempercepat program prioritas seperti ketahanan pangan, makanan bergizi gratis, dan optimalisasi dana desa,” kata Mendes Yandri.
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, serta Panglima TNI Agus Subiyanto.
Dalam penandatanganan tersebut, Menekraf Riefky didampingi oleh Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Dessy Ruhati, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekraf Cecep Rukendi, dan Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala.