TajukNasional Politikus Partai Demokrat, Iftitah Sulaiman, mengungkapkan bahwa dirinya mendapat panggilan dari presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk terlibat dalam pemerintahan mendatang. Iftitah, yang juga peraih penghargaan Adhi Makayasa Akademi Militer (Akmil) tahun 1999, mengaku diminta membantu Prabowo di kabinet, meski belum dijelaskan secara spesifik posisi apa yang akan ia duduki.
“Tadi beliau memanggil saya dan saya mewakili Partai Demokrat yang diminta kesediaannya oleh beliau untuk membantu beliau di kabinet,” ujar Iftitah Sulaiman di depan kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10).
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo meminta Iftitah untuk merancang program pembangunan bagi kawasan Indonesia Timur, yang dianggapnya sebagai wilayah strategis untuk masa depan Indonesia. Menurut Iftitah, Prabowo menekankan pentingnya pemerataan pembangunan yang tidak hanya berfokus di bagian barat Indonesia, tetapi juga di wilayah timur yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi.
“Beliau hanya mengatakan secara jelas bahwa ini adalah posisi yang sangat strategis karena ini adalah masa depan Indonesia Timur,” ungkap Iftitah. “Intinya adalah bagaimana membangun Indonesia, terutama Indonesia Timur. Beliau ingin adanya pemerataan pembangunan, bukan hanya di wilayah barat, tetapi juga di timur, terutama terkait dengan visi pertumbuhan ekonomi beliau yang ingin mencapai lebih dari 8 persen,” tambahnya.
Iftitah juga menjelaskan bahwa Prabowo awalnya ingin mengisi posisi strategis tersebut dengan figur militer berpangkat jenderal bintang tiga atau empat. Namun, Prabowo akhirnya memutuskan untuk mempercayakan tanggung jawab tersebut kepada Iftitah, dengan keyakinan bahwa ia dapat bekerja sama dengan kementerian-kementerian terkait untuk mewujudkan program pembangunan di kawasan timur Indonesia.
“Pada awalnya beliau mengatakan ‘saya membutuhkan jenderal bintang 3 atau 4 untuk posisi ini’. Namun, akhirnya beliau mempercayakan kepada saya dan meminta saya untuk merancang program-program ke depan,” ujar Iftitah.
Meski belum ada kepastian mengenai posisi apa yang akan ia emban di kabinet, Iftitah menegaskan bahwa permintaan Prabowo untuk merancang pembangunan Indonesia Timur menjadi salah satu prioritas utama. Wilayah ini, menurut Iftitah, akan menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih merata dan berkelanjutan.
Pembangunan Indonesia Timur sendiri telah menjadi isu penting dalam beberapa tahun terakhir, mengingat potensi sumber daya alam yang melimpah dan kebutuhan akan infrastruktur yang lebih baik. Dengan penekanan pada pemerataan pembangunan, diharapkan kawasan timur Indonesia dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional, sejalan dengan visi pertumbuhan ekonomi Prabowo yang ambisius.
Pertemuan antara Prabowo dan Iftitah ini menunjukkan langkah awal pemerintahan mendatang dalam merancang kebijakan pembangunan yang lebih inklusif, dengan fokus khusus pada wilayah-wilayah yang selama ini kurang mendapatkan perhatian penuh.