Sabtu, 19 April, 2025

Hati-hati Berpendapat Soal Pemerintahan di Media Sosial, SBY: Bagi Saya Ini Etika

TajukNasional Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkapkan alasannya selalu berhati-hati dalam menyampaikan pendapat di media sosial, terutama terkait kebijakan pemerintahan saat ini. Sikap itu ia sebut sebagai bagian dari etika seorang mantan presiden.

Dalam diskusi publik yang digelar The Yudhoyono Institute (TYI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (13/4/2025), SBY menyatakan bahwa dirinya tidak ingin sembarangan mencuit di Twitter meski memiliki pandangan terkait isu-isu strategis seperti kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump yang menyasar Indonesia dengan tarif 32 persen.

“Saya tidak akan menyampaikan pandangan itu dalam bentuk tweet, karena saya tahu sebagai orang yang pernah memimpin negeri ini, saya harus hemat bicara dan berhati-hati. Saya pastikan setiap pernyataan saya politically correct. Dan itu bagi saya adalah etika,” ujar SBY.

SBY menuturkan, alih-alih menyuarakan pendapat di ruang publik, ia memilih untuk menyusun tujuh poin pemikiran pribadi sebagai tanggapan terhadap kebijakan Trump. Namun, tulisan itu tidak ia publikasikan karena mempertimbangkan etika dan stabilitas nasional.

Menariknya, dua hari setelahnya, ia mendengar bahwa respons resmi pemerintah Indonesia ternyata sejalan dengan 80 persen dari apa yang ia pikirkan. Ia pun mengaku bersyukur.

“Saya khawatir kalau Indonesia terlalu reaktif, emosional, dan kurang rasional. Kita harus tahu siapa diri kita, kemampuan kita, dan batas kita. Dunia seperti apa dan Amerika Serikat seperti apa,” kata SBY.

Putra sulung SBY sekaligus Direktur Eksekutif TYI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), turut memberi penjelasan atas sikap sang ayah. Menurutnya, kehati-hatian SBY dalam menyampaikan pendapat bukan karena enggan bersuara, tetapi sebagai bentuk penghormatan terhadap Presiden Prabowo Subianto.

“Pak SBY sangat menghormati Bapak Presiden Prabowo Subianto. Beliau tahu betul menjadi pemimpin sebesar Indonesia itu tidak mudah,” ujar AHY.

AHY juga menyebut, meski tidak vokal di ruang publik, SBY secara reguler memberi masukan langsung kepada Presiden Prabowo, sebagai bentuk dukungan dan empati terhadap pemerintahan saat ini.

“Pak SBY lebih banyak memberi masukan di belakang layar. Saya tahu persis, beliau cukup sering berdiskusi dan menyampaikan pandangan kepada Bapak Presiden,” tutup AHY.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini